Tampilkan postingan dengan label kefir Bandung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kefir Bandung. Tampilkan semua postingan

Minggu, 25 Oktober 2020

KEFIR UNTUK BATU GINJAL

KEFIR UNTUK KISTA

Kefir Atasi Kista

Filed in MajalahObat tradisional by admin trubus on 16/03/2020

Kefir bening atau whey kaya laktoferin untuk detoksifikasi.

Rutin mengonsumsi kefir terbukti membantu mengatasi kista.

Aneng Sadiah Solihah rutin mengonsumsi kefir bening.
Aneng Sadiah Solihah merasa nyeri di perut sebelah kiri pada awal 2017. Padahal, warga Kota Bandung, Jawa Barat itu tidak sedang menstruasi. “Rasanya kram dan sakit hingga punggung,” tutur Aneng. Perempuan 29 tahun itu segera memeriksakan kondisinya ke dokter di Rumah Sakit Hermina Bandung. Aneng menjalani pemeriksaan menyeluruh antara lain ultrasonografi dan rontgen.
Hasilnya terdapat kista sebesar 5 cm di ovarium kiri. Yang membuat kaget Aneng terdapat janin di rahim. “Dokter juga kaget, sebab harusnya wanita hamil tidak boleh rontgen,” katanya. Aneng makin waswas, sebab 3 tahun sebelumnya sempat keguguran dan mengalami kuretase.  Menurut dokter spesialis obsetri-ginekologi dari Rumah Sakit dr Sardjito, Yogyakarta, dr. Muhammad Nurhadi Rahman, SpOG, perempuan lumrah mengalami kitsa
Kefir bening
Muhammad Nurhadi Rahman mengatakan, kista adalah cairan yang terbungkus oleh suatu kantong tipis yang dapat tumbuh di bagian mana pun di tubuh.. Prevalensinya sekitar 7% dari populasi perempuan mengalami kista ovarium. Kista bisa menimbulkan sakit atau keluhan jika terpuntir, pecah, atau tumbuh hingga melebihi 5 cm Penanganan kista jika sudah masuk kategori parah lazimnya dengan operasi.
Selama sebulan dokter mersepkan beberapa jenis obat. Namun, hasilnya nihil. Khawatir dengan kondisi Aneng yang mengandung, akhirnya dokter menyarankan untuk terapi kefir bening susu kambing. Total selama 2 pekan Aneng menghabiskan hingga 10 liter kefir bening. Mengonsumsinya 2—3 kali sehari, sebelum sarapan dan sebelum makan malam. Setelah dua pekan konsumsi kefir bening, Aneng merasakan zat seperti pasir keluar saat berkemih.

Konsumsi rutin kefir membantu meredakan kista.
Setelah kejadian itu Aneng memeriksakan kondisinya ke rumahsakit. “Dokter kembali menyarankan untuk ultrasonografi ginjal kiri, kanan, dan perut,” katanya. Hasil laboratorium membuat dokter heran. Batu ginjal hilang—semula hasil rontgen menunjukkan ada batu ginjal. Selain itu kista pun mengecil  menjadi 2 cm dan jain tetap tumbuh sehat. Sebuah kabar gembira bagi Aneng.
Dokter pun menyarankan pemerikasaan lanjut dari poli urologi beralih ke poli kandungan. Aneng meneruskan konsumsi kefir bening selama masa kehamilan. “Alhamdulillah bayi sehat walau masa kehamilan relatif prematur hanya 7 bulan. Bobot lahirnya normal 2,8 kg,” kata Aneng. Hingga kini Aneng rutin dan sang buah hati masih rutin mengonsumsi kefir susu kambing. Minimal 5 mililiter per hari. Hingga kni keluhan nyeri di perut kiri sudah tidak terasa.
Antikanker

Produsen kefir di Kota Cimahi, Jawa Barat, Teddy Cahya Setyadi.
Menurut praktikus kefir di Kota Cimahi, Jawa Barat, Teddy Cahya Setyadi, kefir bening atau whey kaya laktoferin sehingga baik untuk detoksifikasi. Selain itu whey juga bisa menggantikan peran oralit sehingga manjur untuk mengatasi dehidrasi. Metabolisme seseorang pun kembali membaik berkat whey.
Kefir pangan kaya probiotik pun bisa membantu mengoptimalkan sistem kekebalan tubuh. Caranya dengan menyeimbangkan mikroorganisme pada usus. Jika sistem imun optimal tentu mencegah patogen dan bisa melawan sel yang bertransformasi menjadi tumor. Teddy menyarankan konsumsi kefir kolostrum untuk membantu pengobatan penyakit degeneratif seperti tumor atau kanker agar hasil lebih optimal.
Kefir kolostrum kaya lactalbumin yang berperan mengeliminasi sel kanker tanpa mengganggu sel sehat. Faedah lain kefir kolostrum membantu regenerasi sel sehingga sohor sebagai serum antipenuaan. Pencernaan dan metabolisme lebih sempurna sehingga bisa juga berfaedah untuk menanggulangi insomnia.
Penelitian Mohammadreza Sharifi dari  Isfahan University of Medical Sciences, Iran, menunjukkan bahwa kefir pangan antikanker. Beberapa senyawa bioaktif kefir seperti polisakarida dan peptida memiliki potensi besar untuk menghambat proliferasi dan induksi apoptosis dalam sel tumor. Menurut Sharifi kefir adalah pangan kaya sumber hayati antikanker. Sebab, memiliki sifat antiinflamsi dan imunomodulator atau mengoptimalkan kekebalan tubuh.
Probiotik aktif pada kefir dapat menginduksi aktif makrofag, sehinggamengoptimalkan fagositosis. Artinya merangsang sistem imun optimal memangsa patogen dan sel degeneratif. Faedah lainnya kefir pangan kaya antioksidan. Asupan kefir meningkatkan tingkat glutathione peroksidase dan mengurangi tingkat malondialdehyde, yang terlibat dalam kontrol stres oksidatif.
Pangan antioksidan tinggi tentu juga berperan sebagai antikarsinogen. Faedah lain pangan asal pegunungan kaukasus itu juga bisa berperan sebagai pencegah kerusakan deoxyribonucleic(DNA). Bagi Aneng Sadiah Solihah pangan itu multikhasiat karena terbukti menekan kista, membuang batu ginjal, sekaligus   membantu menjaga kesehatan janin. (Muhamad Fajar Ramadhan)

KEFIR UNTUK GAGAL GINJAL

Akhiri Gagal Ginjal

Sumber : Majalah Trubus Online
Filed in MajalahObat tradisional by  on 04/01/2019

Kefir menjadi alternatif untuk menjaga kesehatan.
Konsumsi herbal dan kefir membantu memulihkan fungsi ginjal.
Semula tangkas dan aktif bergerak, lalu Adhie Lam harus terduduk di kursi roda. Sekadar tidur telentang saja, ia tidak sanggup. Itulah sebabnya, jika mampu terlelap sejam saja Adhie sangat bersyukur. Kondisi itu mendorong keluarga membawa Adhie ke dokter. Setelah memeriksa, dokter mendiagnosis Adhie Lam menderita gagal ginjal.

Kondisi kesehatan Adhie Lam terus membaik setelah mengonsumsi herbal dan kefir.
Organ ginjal tubuh pria berusia 46 tahun itu tidak lagi berfungsi. Berdasarkan hasil laboratorium, kadar protein dalam urine lebih dari 300 mg. Padahal, kadar protein dalam urine maksimal 150 mg. Menurut dokter ginjalnya sudah tidak lagi berfungsi. Salah satu pencetusnya adalah batu ginjal. Menurut dr. Hery Tiera, Sp.U di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta batu ginjal adalah akibat adanya padatan yang menghambat saluran urine.
Padatan itu mengandung kalsium, oksalat, dan asam urat. Hery Tiera mengatakan, padatan terjadi karena endapan zat kalsium, oksalat, dan fosfat. Penyakit itu lebih banyak menyerang kaum pria karena perbedaan hormon yang mampu menghambat pertumbuhan batu ginjal serta aktivitas yang berbeda. Gejala penyakit batu ginjal antara lain merasakan nyeri di area pinggang dan terdapat darah dalam urine yang dikeluarkan ketika buang air kecil.
Terapi kombinasi
Gangguan kesehatan itu dalam jangka panjang itu memicu gagal ginjal. Menurut dokter Hery Tiera gagal ginjal akibat batu ginjal terjadi ketika batu telah menyumbat ginjal kanan dan kiri. Untuk mengatasi gagal ginjal itu, dokter di sebuah rumah sakit di Provinsi Lampung tempat Adhie berkonsultasi menyarankan operasi. Lazimnya dokter akan melakukan cuci darah untuk mengatasi gagal ginjal.
Namun, Adhie Lam memilih pulang karena keterbatasan biaya operasi. Ia tak patah semangat, ia mulai kembali ke kehidupan yang lebih baik. Ia kembali mengatur pola makan. Selain itu ia juga menjalani terapi bekam untuk memulihkan kesehatannya. Ia menjalani terapi bekam setiap 4 hari selama 3 bulan. Bekam merupakan pengobatan dengan cara mengeluarkan darah yang mengandung toksin dari dalam tubuh manusia.
Setelah menjalani terapi itu Adhie merasa tubuhnya lebih bugar. Selain itu Adhie memutuskan untuk berdiam di pondok pesantren pada 2015. Tujuannya ingin mendapatkan penyembuhan secara spiritual. Adhie Lam juga mengonsumsi rebusan herbal, yakni akar alang-alang, kumis kucing, daun ceri, daun sirsak, dan daun belimbing wuluh. Kurang lebih segenggam masing-masing herbal itu direbus dengan 3 gelas air hingga mendidih.

Teddy Cahya, produsen kefir asal Kota Cimahi, Jawa Barat.
Menurut Adhie efek konsumsi herbal adalah tubuhnya terasa kian hari kian bugar. Namun, kesehatannya belum berangsur pulih. Adhie tiba-tiba kembali teringat pada kefir. Pria 46 tahun itu pun mengonsumsi 150—200 ml kefir. Meski demikian ia tidak meninggalkan konsumsi herbal.
Ia menambahkan 2 sendok madu, mengaduk rata, dan meminum kefir. Frekuensi konsumsi 3 kali sehari. Menurut Adhie kefir harus dikonsumsi sebelum makan atau ketika perut kosong agar tubuh menyerap lebih optimal. Jadi, Adhie mengombinasikan tiga terapi sekaligus, yakni bekam, herbal, dan kefir. Ia mengonsumsi kefir sebelum makan. Adapun konsumsi herbal setelah makan.
Kembali berfungsi
Selama kurang lebih 1 tahun menempuh tiga jalan penyembuhan itu. Pada 2015 Adhie Lam mengecek kondisi kesehatannya di sebuah rumah sakit di Provinsi Lampung. Dokter yang dahulu mendiagnosis gagal ginjal kini kembali memeriksa Adhie. Setelah memeriksa intens, dokter menyatakan bahwa ginjal Adhie Lam kembali berfungsi. Keruan saja dokter terheran-heran. Sebab, secara medis sulit mengembalikan kondisi itu.
Produsen kefir di Kota Cimahi, Jawa Barat, Teddy Cahya, membenarkan kemampuan kefir membantu mengatasi gagal ginjal. Menurut Teddy “Di dalam tubuh manusia, khususnya di saluran pencernaan dibutuhkan bakteri Oxalobacter formigenes untuk dapat menurunkan konsentrasi oksalat dalam saluran kencing,” ujar Teddy.
Bakteri itu didapatkan melalui konsumsi makanan dan minuman yang mengandung probiotik, salah satunya adalah kefir. Bakteri gram negatif itu termasuk ke dalam bakteri asam laktat yang dihasilkan dari fermentasi susu menggunakan kefir. Ketika dikonsumsi, bakteri akan berdiam di saluran cerna. Mereka bekerja mengatur keasaman dan menyeimbangkan konsentrasi kalsium, oksalat, dan asam urat.

Selain fungsi ginjal, daun sirsak kerap dimanfaatkan untuk mengendalikan asam urat dan mampu mengatasi kanker.
Bersamaan dengan kandungan whey kefir yang merupakan cairan elektrolit, kalsium dan oksalat akan lebih mudah dikeluarkan bersamaan dengan keluarnya urine. Dalam jurnal Kefir and HealthA Contemporary Perspective menyebutkan, kefir memiliki sifat antikarsinogenik, antibakteri, antiinflamasi, dan antialergi. Penelitian Guven dan Gulmez pada tahun 2003 menunjukkan kefir lebih baik menghalau senyawa karbon tetraklorida (CCl4) dibandingkan dengan vitamin E.
Karbon tetraklorida adalah senyawa berbahaya bagi tubuh manusia karena dapat merusak saraf pusat, hati, dan ginjal, bahkan pemicu kanker pada hewan. Kini Adhie Lam dapat kembali beraktivitas. Salah satu pendiri Komunitas Kefir Indonesia itu tidak khawatir akan kesehatannya. Berkat kefir, kondisi kesehatnnya membaik. (Hanna Tri Puspa Borneo Hutagaol)

KEFIR UNTUK ASMA

Sirna Asma Karena Kefir

Sumber : Majalah Trubus Online
Filed in MajalahObat tradisional by  on 13/08/2019

Kefir membantu meningkatkan sistem imun tubuh.
Mengonsumsi kefir membantu meredakan asma.
Awal Juni 2019 amat berkesan bagi Reliando—bukan nama sebenarnya. Dokter di rumah sakit di Jakarta Selatan itu berlibur bersama keluarganya ke Jepang. Sayang, di Negeri Sakura itu Reliando sesak napas, dan batuk. Gangguan itu muncul pada malam hari. Menurut dokter di Kota Malang, Jawa Timur, dr. Zainal Gani, pemicu asma beragam, salah satunya karena alergi. Saat alergi, saluran pernapasan membengkak membuat rongganya menyempit.
Akibatnya penderita kesulitan bernapas. Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya itu mengatakan, salah satu cara menanggulangi asma dengan meningkatkan metabolisme tubuh agar kebugaran optimal. Jika tubuh bugar, sistem imun mampu meredam alergen sebelum memicu gejala alergi. Zainal menyarankan pengidap asma rutin berolahraga untuk memperkuat otot pernapasan.

Kekebalan meningkat
Semula Reliando amat bergantung pada obat jika gejala asmanya kambuh. Jika gejala muncul ia harus meminum obat untuk meredakan sesak di dada. Namun, pada 7 Juni 2019 saat berlibur ke Jepang Reliando mencoba alternatif untuk meredakan gejala asmanya. Sang kakak ipar, Budi Yulianto, yang mengikuti liburan itu memberikan 250 mililiter kefir. Setelah mengonsumsi kefir Reliando menjadi lebih nyaman.

Praktikus kefir di Kota Cimahi, Jawa Barat, Teddy Cahya Setyadi.
Merasa lebih baik setelah mengonsumsi kefir, Reliando kembali meminta kefir ke saudara iparnya. Ia rutin mengonsumsi segelas kefir setiap hari sebelum tidur. Pasalnya, gejala asma yang diidapnya tidak kambuh setelah mengonsumsi kefir. Setelah kejadian di Jepang Reliando tidak ketergantungan lagi pada obat asma.

Setelah kembali ke tanah air pun Reliando masih rutin mengonsumsi 250 ml kefir sekali sehari pada malam hari. Menurut praktikus kefir di Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat, Teddy Cahya Setyadi, kefir membantu mengatasi asma secara tidak langsung, yakni memperbaiki metobolisme tubuh.
Kefir berperan memperbaiki sistem imun tubuh, sehingga kekebalannya meningkat. Ketika itulah tubuh mampu mengendalikan asma. Menurut Teddy pertahanan awal terhadap organisme asing dari jaringan terluar, yakni kulit, permukaan mukosa pencernaan, dan mukosa saluran pernapasan. Sistem itu memiliki banyak sel yang siap melumat organisme lain pada saat terjadi penetrasi di permukaan masing-masing bagian.
Mikroorganisme di dalam kefir terdiri atas jenis bakteri asam laktat (BAL) seperti Lactobacillus, Streptococcus, dan Acetobacter. Setiap keluarga bakteri itu memberikan kontribusi positif bagi kesehatan tubuh manusia, Lactobacillus plantarum, misalnya, memproduksi plantarisin dan bakteriosin yang menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.
Bakteri lainnya Lactobacillus casei memproduksi asam laktat yang sangat banyak. dan melekat pada dinding usus. Lactobacillus casei mencegah pembusukan pada usus, sehingga mengontrol racun yang masuk dalam usus serta mencegah efek yang berbahaya bagi organ penting dan sel di dalam tubuh. Adapun ragi yang terkandung dalam kefir membuat suhu tubuh lebih meningkat, sehingga tubuh lebih hangat dan nyaman.
Secara sederhana, aneka mikroorganisme dalam kefir memperbaiki kerusakan pada mukus saluran cerna dan mukus saluran pernapasan yang merupakan sistem perlindungan tubuh manusia atau imunomodulator. Tubuh lebih kuat dan mampu mencegah serangan asma seperti yang terjadi pada Reliando. Sejak rutin mengonsumsi kefir, dalam 3 bulan terakhir asma Reliando tidak pernah kambuh.
Kefir Bekal Piknik
Kefir minuman wajib bagi praktikus kefir di Jakarta Selatan, Budi Yulianto. Ayah 2 orang anak itu pun kerap membawa kefir saat liburan, termasuk saat liburan ke Jepang. Budi membawa 2 liter kefir, ditambah setengah sendok teh grain atau bibit kefir. “Satu liter di bagasi dan 1 liter di tas kabin. Sayang kefir di kabin disita di bandara tidak boleh dibawa ke luar negeri,” kata Budi.

Selama di Negeri Sakura, setiap malam Budi rutin membuat kefir. Ia menungkan 1 liter susu ke dalam wadah bersisi setengah sendok teh bibit grain. Setelah meminum kefir, Budi kembali mengisi kembali susu sebanyak yang dikonsumsi. Cara itu efektif tanpa memasukkan kefir ke kulkas. Kualitas kefir dan susu tetap baik dan terjaga. “Bisa bertahan selama 9 hari, hanya asamnya berkurang,” kata Budi.
Menurut Budi ketika hendak meminum kefir jangan lupa menyaring bibitnya. Bisa menggunakan garpu agar bibit tidak keluar dari botol. Menurut ketua Komunitas Kefir Indonesia, Ir. Andang Kasriadi, cara itu efektif bagi para pencinta kefir yang kerap berpergian. Faedah dari kefir tidak hilang. Bibit terus terpelihara dengan adanya penambahan susu. (Muhamad Fajar Ramadhan)

KEFIR UNTUK MIOMA

Kefir Sirnakan Mioma

Sumber : Majalah Trubus Online
Filed in MajalahObat tradisional by  on 20/09/2019

Konsumsi kefir membantu mengatasi mioma.

Mioma di tubafolopi menghalangi perempuan hamil. Rutin konsumsi kefir menyingkirkan mioma.

Hikmaini bersama sang suami.
Pepatah lama aegroto dum anima est, spes estterjadi pada Hikmaini. Selama seseorang yang sakit masih memiliki semangat, maka masih ada harapan. Seperti Hikmaini yang terus berharap sembuh ketika dokter mendiagnosis positif mioma. Ia mengetahui mioma di tubuhnya setelah menjalani pemeriksaan Hsterosalpingografi (HSG). Hasil pemeriksaan menyatakan terdapat penyumbatan di tubafalopi atau tabung rahim.
Fungsi tubafolopi membawa sel telur dari ovarium menuju rahim bagian kiri dan kanan. HSG salah satu metode pemeriksaan menggunakan sinar X sehingga memungkinkan dokter melihat struktur rahim dan tubafalopi. Menurut dr. Benyamin Intosius mioma adalah jaringan otot rahim yang tumbuh abnormal di bagian tubuh mana saja termasuk tubafalopi. Menurut Benyamin mioma dengan ukuran kecil tidak menimbulkan gejala pada penderitanya.
Pengangkatan mioma
“Penyebab mioma belum bisa diberkan tolok ukur yang pasti. Tetapi risiko terjangkit mioma lebih rendah bagi wanita yang telah memilki riwayat persalinan,” kata dokter alumnus Universitas Tanjungpura, Pontianak itu.

Adhie Lam produsen kefir di Bandar Lampung.
Penanganan mioma sebaiknya dilakukan secepatnya agar tidak telanjur membesar. Benyamin mengatakan keberadaan mioma cukup mengganggu, tindakan akan dilanjutkan ke tahap pengangkatan mioma atau bagian tertentu yang dipengaruhi.
“Prosedurnya cukup beragam. Semua tindakan akan mengikuti kondisi penderita,” kata Benyamin. Menurut Benyamin sumbatan pada tubafalopi mengakibatkan infertilitas atau ketidaksuburan. Akibatnya sel telur terhalang sampai ke rahim sehingga sperma tidak bisa membuahi sel telur. Hikmaini dan sang suami yang menjalankan program bayi tabung pun kecewa. Nahas usaha mereka sia-sia karena keberadaan mioma.
Rencana operasi pun batal karena kondisinya yang tidak mendukung akibat terserang flu dan batuk. Niat baik untuk membangun keluarga kecil sempat pupus dari harapan perempuan 40 tahun itu. Hikmaini berhenti berharap dan berhenti memikirkan program kehamilan yang telah dijalankan selama 10 bulan. Manusia merencanakan, Tuhan sang Maha Penentu.
Konsumsi kefir
Hikmaini mengonsumsi kefir untuk membantu memulihkan fungsi rahimnya pada Februari 2018. Itu atas saran sepupunya yang merasakan manfaat kistanya mengecil berkat kefir. Alumnus Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan, Bandar Lampung, itu pun berkonsultasi dengan produsen kefir di Bandar Lampung, Adhie Lam, untuk memantapkan diri. Adhie Lam meresepkan 2 sendok makan kefir plus 1 sendok makan madu untuk Hikmaini.

Hikmaini bersama anak pertamanya bernama Adzra Syakra Mayrizka.
Perempuan kelahiran 29 Mei 1979 itu mencampur kefir dan madu di sebuah gelas, mengaduk rata, dan meminumnya sebelum makan. “Tujuannya sehat dulu, jangan yang lain-lain. Bila diberi momongan, itu hanya mukjizat Allah,” kata Adhie. Hikmaini pun patuh. Ia mengonsumsi kefir sesuai dosis itu. “Kadang saking ngebetnya, saya bisa minum 3—4 sendok makan kefir dan 1 sendok makan madu,” kata Hikmaini.
Setelah rutin mengonsumsi kefir, Hikmaini merasakan tubuh lebih bugar. Sebelas bulan kemudian, Hikmaini kaget ketika tanggal 10 belum datang bulan. Lazimnya ia menstruasi setiap awal bulan. Oleh karena itu, Hikmaini mengecek kesehatannya ke dokter. Hasil pemeriksaan dokter sangat mengejutkan. Penyebab keterlambatan datang bulan itu karena Hikmaini positif hamil.
Saat pemeriksaan perdana pada Desember 2018 usia kehamilan baru 6 pekan. Keruan saja Hikmaini girang bukan kepalang. Harap mafhum, dokter pernah mengatakan, Hikmaini akan sulit hamil. Pilihan jalan keluarnya hanya operasi atau program bayi tabung. Namun, pernyataan itu terbantahkan. Selama hamil Hikmaini tetap mengonsumsi kefir. Dosisnya pun tetap, yakni 2 sendok kefir dan sesendok madu.
Hikmaini melahirkan putri pertama berbobot 3 kg pada 22 Juli 2019. Ia memberi nama Adzra Syakra Mayrizka bermakna anugerah yang pandai bersyukur. Ketua Komunitas Kefir Indonesia, Andang Kasriadi mengatakan kefir susu hakikatnya mengandung protein dan asam amino esensial yang lengkap. “Ketika susu sudah menjadi kefir, protein yang terkandung diurai menjadi komponennya seperti asam amino yang merupakan substansi pembentukan sel protein dalam tubuh” kata Andang. Komponen itu menjadi alat bantu tubuh untuk memperbaiki kerusakan di dalam tubuh. (Hanna Tri Puspa Borneo Hutagaol)

KEFIR UNTUK HIV

Kefir Pendamping Terapi HIV

Sumber : Majalah Trubus Online
Filed in MajalahObat tradisional by  on 12/10/2018

Kefir pendamping terapi HIV.
Kefir membantu mengendalikan virus maut Human Immunodeficiency Virus (HIV)
Hesti Saufika kerap menjumpai ruam di tubuhnya. Sesekali ia juga merasakan gatal. Namun, warga Tanjungkarang, Bandar Lampung, Lampung, itu tidak acuh lantaran berpikir hanya masalah kulit. Ia lantas menjalani hari-hari seperti biasa. Pada 2016, Hesti mengalami demam, sakit kepala, dan lemas. Pemeriksaan dokter menunjukkan ia terserang tifus. Hesti lantas mengonsumsi obat medis layaknya pasien tifus.
Namun, gangguan kesehatan itu tak kunjung berakhir. Berbulan-bulan Hesti tergolek di tempat tidur karena tubuhnya sangat ringkih. Tifus yang tak kunjung sembuh itu mengharuskan Hesti untuk menjalani serangkaian pemeriksaan dan cek darah. Betapa terkejutnya saat ia mengetahui bahwa dirinya positif Human Immunodeficiency Virus (HIV). Hesti tak menyangka ada virus mematikan itu di dalam tubuhnya.
Jarum suntik
Hesti penasaran darimana virus itu berasal. Pasalnya, sang suami yang juga menjalani pemeriksaan dan cek darah menunjukkan negatif HIV. Ia lantas merenung dan menyusuri kisah masa lalu. Ia teringat bahwa almarhum suami pertamanya merupakan pengguna jarum suntik obat terlarang. “Dari sanalah kemungkinan virus itu bermula,” katanya. Lambat laun kondisi tubuh perempuan berusia 32 tahun itu kian menurun.
Ia tak sanggup berjalan, bahkan sekadar menggerakkan tangan maupun kaki amat sulit. Bobot tubuh melorot dari 60 kg menjadi 45 kg. Kadar CD4+ hanya 9 sel/ml. “Dokter mengatakan jika kadar CD4+ di bawah 10 sel/ml artinya seseorang tinggal menunggu panggilan saja dari Tuhan,” kata Hesti. Seseorang dikatakan mengidap AIDS jika angka CD4+ kurang dari 300 sel/ml.
Dalam kondisi normal, konsentrasi CD4+ mencapai 500—1.500 sel/ml. Untung saja, Hesti merupakan tipe orang yang selalu berpikiran positif dan ceria. Perlahan ia menerima kondisi tubuhnya dan patuh menjalani terapi medis. Dokter di Tangerang Selatan, Banten, dr. Prapti Utami mengatakan virus HIV dan penyakit AIDS tidak membunuh pasien secara langsung.
Penyakit itu menyerang sistem kekebalan atau imun tubuh. Oleh karena itu, pasien menjadi rentan terserang patogen. Setelah seseorang mengidap HIV/AIDS maka beragam penyakit seperti tuberkulosis, sariawan, dan hepatitis dapat masuk dengan mudah. Penyakit sekunder itulah yang menyebabkan kematian pasien. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengklaim ada sekitar 36,9 juta penduduk dunia mengidap HIV pada 2017.
Dari jumlah itu 59% pasien berusia dewasa dan 52% anak-anak. Lantaran HIV sudah menjadi isu kesehatan global kini pelayanan terhadap pengidap HIV kian membaik. Sebagian pasien menjalani terapi antiretrovial (ART). Terapi ART berperan menghambat perkembangan virus sehingga pasien bisa menjalani hidup normal dan bertubuh bugar. Oleh karena itu, Hesti pun tak bisa lepas dari terapi ART.
Konsumsi kefir

Madu meningkatkan daya tahan tubuh pasien HIV.
Atas saran seorang rekan, Hesti mengonsumsi kefir sebagai pendamping terapi. Ia khawatir terlalu sering mengonsumsi obat-obatan kimia bisa berpengaruh kurang baik pada organ tubuhnya. Pada awal konsumsi, Hesti hanya minum kefir seperempat gelas. Frekuensi minum dua kali sehari antara pukul 10.00—15.00.
Saat pertama kali minum kefir, ia mengalami efek detoksifikasi seperti mual dan muntah. Namun, ia bergeming dan melanjutkan konsumsi kefir. Hesti meyakini kefir sebagai jalan kesembuhan. Benar saja, usai rutin minum kefir bersama madu selama hampir setahun ia kembali bugar.
Bobot tubuhnya pun kembali seperti sedia kala. Yang menggembirakan, hasil pemeriksaan kadar CD4+ Hesti mencapai 744 sel/ml. Dokter yang menangani bahkan tak percaya dengan kondisi Hesti saat ini. Lantaran merasakan perubahan yang positif pada tubuhnya, Hesti tetap rutin minum kefir. “Kefir sudah menjadi bagian gaya hidup sehari-hari,” katanya.
Periset dari Departemen Biologi, Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Yanji, Tiongkok, Ying Shen dan rekan menyatakan bahwa kefir kaya akan protein, kalsium, vitamin B12, niacin, dan asam folat. Produk olahan susu itu merupakan probiotik alami yang bila dikonsumsi secara teratur mampu merangsang sistem kekebalan tubuh dengan meningkatkan fagositosis dalam tubuh.
Dengan begitu tubuh terbebas dari virus, bakteri, sel-sel jahat, bahkan jaringan mati yang bisa berakibat buruk bagi tubuh. Kefir memiliki efek tidak langsung pada sistem kekebalan tubuh dengan membentuk peptida bioaktif dalam proses fermentasi. Kefir juga berguna meredakan gangguan usus, mengurangi perut kembung, dan meningkatkan kesehatan keseluruhan sistem pencernaan.
Manfaat lainnya yakni menurunkan kandungan kolesterol, serta memperkuat fungsi hati dan empedu. Juga mengusir beragam bakteri penyebab penyakit seperti Mycobacterium tuberculosisEscherichia coli, Shigella, dan Salmonella. Bagi Hesti kefir sangat membantu memulihkan kondisi kesehatannya. (Andari Titisari)

KEFIR UNTUK STROKE

Kefir Akhiri Strok

Sumber : Majalah Trubus Online
Filed in MajalahObat tradisional by  on 08/09/2018

Kefir membantu mentralkan gula darah pada penderita strok.

Konsumsi kefir menetralkan gula darah dan mencegah strok.

Didiek Budiabawaleksana (kanan) dan Dewiyanti, bugar kembali berkat kefir.
Didiek Budiabawaleksana menghidupkan mesin mobil. Ia dan istri, Dewiyanti, bersiap ke Kota Bandung, Jawa Barat. Didiek lalu menghampiri istri di kamarnya ketika tiba-tiba kaki kiri pria 60 tahun itu keram dan sakit. Ia pun menyeret kaki dan melempar tubuhnya ke kasur. Dewiyanti pun mengira sang suami hanya bercanda karena Didiek termasuk orang yang humoris dan suka bercanda dalam segala hal.
Namun, tak lama ayah 2 putri itu berteriak memanggil Dewiyanti dan memintanya untuk menelepon dokter. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu pagi tahun 2003. Seluruh kerabat di kediamannya di Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pun panik karena Didiek benar-benar kehilangan kekuatan. Dewiyanti memenuhi permintaan Didiek untuk menelepon dokter.
Strok berulang
Dewiyanti menuturkan, “Dokter bilang bahwa ia tidak bisa datang cepat karena harus mengambil peralatan dan membutuhkan waktu sekitar 30—45 menit.” Itulah sebabnya, perempuan berumur 59 tahun itu nekat membawa Didek ke sebuah rumah sakit di Bandung. Didiek baru tiba setelah enam jam perjalanan karena tersendat macet. Setelah tiba di rumah sakit, dokter di Unit Gawat Darurat memeriksa kadar kolesterol dan tekanan darah Didiek.
Hasil pemeriksaan kadar kolesterol hingga 230 mg/dl—kadar normal 180 mg/dl. Dua hari sebelumnya pria kelahiran Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, itu menyantap makanan berlemak dan minyak berlebih seperti nasi goreng dan gulai. Kadar gula pun melonjak hingga 240 mg/dl; kadar gula normal setelah makan 110—160 mg/dl. Efeknya menyerang ke bagian saraf, seluruh tubuhnya terasa lemas.
Tekanan darah Didiek pun melejit hingga 230/120 mmHg. Padahal, menurut World Health Organization (WHO), tekanan darah normal kurang dari 130/85 mmHg. Dokter menyatakan, Didiek mengalami penyempitan pembuluh darah di kepala. Selama opname, pria kelahiran 11 Oktober 1958 itu tak henti mengonsumsi obat-obatan dalam bentuk kapsul dan cairan. “Sampai bosan saya makan obat,” kata Didiek.

Olahraga ringan seperti lari atau jalan cepat baik untuk kesehatan.
Agar kondisinya lebih stabil, dokter menganjurkan konsumsi obat penurun dan pengencer darah seumur hidup untuk mengatasi strok. Kontrol ke dokter setiap bulan juga ia lakoni. “Tiap kontrol disuntik 3—5 kali,” katanya. Suntikan obat itu berfungsi untuk melancarkan aliran darah. Tujuh tahun berselang, lagi-lagi serangan strok menghampiri Didiek.
Ketika itu, ia sedang di kamar mandi. Tiba-tiba kedua kakinya kehilangan rasa sehingga ia tak bisa menggerakkan kaki. Tubuh renta itu pun terjatuh. Sekuat tenaga ia berusaha berteriak. Namun, lidahnya juga tiba-tiba terasa kelu, tak sanggup bersuara. Ia kembali terkapar. Baru sebulan pulih, Didiek kembali terserang strok. Demikian pula pada 2013, saat bangun tidur, lagi-lagi mulut menjadi kelu.
Serangan yang ketiga kalinya itu lantaran tergiur menyantap gulai kepala ikan kakap kesukaannya. Beruntung obat pereda tekanan darah tinggi sisa pengobatan sebelumnya masih tersisa. Ia pun kembali rutin mengonsumsi obat penurun tekanan darah tinggi sebutir sehari. Total lima kali ia terserang strok dengan waktu yang cukup berjauhan.
Kefir
Lelah menderita strok yang terus kambuh dan khawatir konsumsi obat kimia yang akan berefek pada ginjalnya, Didiek mengikuti saran keluarganya untuk menjalani pengobatan herbal dengan mengunjungi kerabat yang meresepkan obat herbal, Sri Okti Ningrum pada April 2018. Okti memberikan dua gelas kefir ukuran 150 ml. Sejak saat itu, Didiek rutin mengonsumsi kefir 2 kali sehari sebanyak 150—200 ml per hari.

Sri Okti Ningrum, produsen kefir di Depok, Jawa Barat yang meresepkan kefir untuk stoke.
Alumnus Institut Teknologi Bandung itu mengonsumsi kefir didampingi dengan obat pengencer darah. Selang 2 pekan kadar gula darah Didiek menurun menjadi 120 mg/dl. Ia pun senang, “Tetapi tiba-tiba saya merasa sangat lemas dan drop. Saat diperiksa dokter ternyata gula darah terlalu rendah,” ujarnya. Akhirnya ia pun memutuskan untuk tidak mengonsumsi obat dokter dan hanya mengandalkan kefir sebagai pengobatan.
Didiek pun diet ketat akan pilihan makanan, terutama yang bersantan. Selain itu ia pun rajin berolahraga ringan seperti lari kecil dan jalan cepat. Menurut pensiunan PT Pupuk Kujang itu kefir minuman sangat istimewa. Bagaimana mekanisme kefir menurunkan gula darah? Menurut Okti, kefir kaya antioksidan, menurunkan sitokin proinflamasi, menetralkan radikal bebas, dan mencegah stres oksidatif.
Kefir mengatasi strok melalui mekanisme biometabolisme, imunomodulasi, antioksidan, efek glikemik, dan aktivasi peptida. Efek imunomodulasi menormalkan komposisi mikrob usus sehingga menjamin keseimbangan respons imun.
Menurut wanita kelahiran Sragen, 11 Oktober 1962 itu kefir berbeda dengan obat karena berperan sebagai nutrisi. Mengonsumsi kefir sebagai terapi pengobatan strok lebih aman lantaran tidak meninggalkan residu dalam tubuh. Hasil pemeriksaan Didiek setelah konsumsi kefir pada awal Juli 2018, menunjukkan bahwa tekanan darah 140/80 mmHg.
Adapun kadar kolesterol pun normal, 145 mg/dl. Selama konsumsi kefir, Didiek merasakan banyak perubahan. Nyeri di lutut berkurang, tubuh terasa segar, dan stamina meningkat. Bahkan secara fisik dan gerakan tubuh, ayah 2 putri itu tidak terlihat seperti seorang yang pernah terserang strok. “Apa pun kandungannya, kefir adalah obat mujarab yang meningkatkan kualitas hidup pada usia senja,” ujar Didiek. (Tiffani Dias Anggraeni)

KEFIR UNTUK KEPITING GANAS

Kefir Versus Kepiting Ganas

Sumber : Majalah Trubus Online
Filed in MajalahObat tradisional by  on 10/11/2018

Ramuan herbal kefir, madu trigona, dan fermentasi bawang madu dapat mengecilkan kanker getah bening.
Kombinasi kefir dan madu membantu mengatasi kanker kelenjar getah bening di leher.
Sudarmanto terkejut mendapati benjolan seukuran kelereng di lehernya. “Saya tidak mengetahui saat pertama kali benjolan itu muncul,” ujar Sudarmanto. Ia tidak merasakan sakit atau nyeri dengan kehadiran benjolan itu. Pria asal Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung, itu menduga benjolan hanya gondong dan akan mengecil dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Pria 39 tahun itu pun mengabaikan benjolan dan beraktivitas normal. Ternyata prediksi Manto—sapaan Sudarmanto—meleset. Bukannya mengecil, benjolan itu membesar. Selang dua bulan pada Mei 2017, ukuran benjolan sebesar telur puyuh. Selain itu, ia merasakan sakit kepala hebat. Khawatir dengan kondisi kesehatannya, ayah 1 anak itu pun memeriksakan diri ke dokter di sebuah rumahsakit di Jakarta Barat.
Menolak operasi
Dokter yang memeriksa mendiagnosis Manto terkena pembengkakan kelenjar tiroid. Menurut dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Melinda 2, Kota Bandung, dr. Krisna Mulasimadhi, Sp.PD., penyebab pembengkakan kelenjar tiroid yaitu peradangan dan nonperadangan. Jika pembengkakan kelenjar tiroid karena peradangan suara penderita serak dan nyeri saat benjolan itu tersentuh.
Pembengkakan kelenjar tiroid kelenjar getah bening bukan karena peradangan terjadi akibat kekurangan yodium. Dokter yang memeriksa membekali Manto obat pengempis benjolan. Meski Manto disiplin mengonsumsi obat hingga sepekan berselang, tidak ada perubahan berarti. Ukuran benjolan membesar. Itulah sebabnya, ia memeriksakan diri ke dokter bedah di rumah sakit yang sama.
Hasil pemeriksaan itu menunjukkan benjolan itu berdiameter 3,5—4 cm di leher sebelah kiri. Dokter bedah yang memeriksa menyarankan Manto untuk menjalani operasi pengangkatan benjolan itu. Pria asli pesisir barat Provinsi Lampung itu menolak operasi. “Saya khawatir efek samping operasi,” ujarnya. Manto menduga benjolan tergolong kanker atau tumor.

Konsumi daging merah berlebih dapat menyebabkan kanker.
Menurut herbalis di Lampung, Adhie Lam benjolan di leher Manto tergolong kanker ganas dan sudah memasuki stadium 4. Dokter yang menangani Manto membenarkan bahwa benjolan di leher itu kanker—berasal dari bahasa Yunani carnros, berarti kepiting. Sebutan itu merujuk pada karakter kepiting yang tidak melepas mangsa begitu menjepit. Manto memilih herbal berkhasiat untuk mengatasi benjolan itu. Setelah mengumpulkan informasi dari kerabat dan tetangga, Manto memilih kefir.
“Jadi saya mengonsumsi fermentasi susu atau kefir yang terkenal antikanker,” kata Manto. Setiap hari ia meminum 250 ml kefir. Frekuensi konsumsi 3 kali sehari atau total 750 ml. Saat mengonsumsi kefir, Manto berkonsultasi dengan Adhie yang meresepkan madu trigona, fermentasi bawang putih dengan madu, dan sambung nyawa. Bawang putih berkhasiat antiradang dan bagus untuk pencernaan. Sambung nyawa bermanfaat menguatkan organ hati. Sementara madu trigona meningkatkan daya tahan dan menyegarkan tubuh.
Benjolan pecah

Adhie Lam, herbalis asal Lampung.
Menurut Adie Lam Kefir ampuh sebagi antikanker jika dikombinasikan dengan herbal lain. Dua hari setelah mengonsumsi herbal itu Manto kerap merasakan tubuh terasa panas. Sensasi panas itu ia rasakan 1—2 jam. “Saya tidak terlalu merasakan sensasi panas pada pagi dan siang karena sibuk beraktivitas,” ujar Manto. Namun, saat malam ia merasakan betul sensasi panas itu. Pada malam hari ia sulit tidur.
“Kalau bergerak sedikit saja sakitnya luar biasa, kepala terasa ditusuk.” kata Manto. Apalagi ia memakai kasur busa yang membuat badan “tenggelam”. Demi meraih kesembuhan, Manto tetap mengonsumsi herbal itu. Menurut Adhie panas itu bukti tanaman obat sedang bekerja. Sepekan mengonsumsi herbal itu, Manto tidak merasakan sakit kepala dan leher. Ia pun kembali bisa berolahraga seperti main futsal dan berlari.
Manto menghindari konsumsi daging merah karena dapat memicu sel kanker berkembang. Sebulan berselang benjolan mulai mengecil. Ia gembira dengan perubahan itu. Tiga bulan setelah konsumsi herbal benjolan makin kecil hingga seukuran kacang tanah. Karena merasa benjolan hilang, ia pun mengonsumsi daging merah dan merokok. Tiga hari kemudian, ia merasakan pusing yang luar biasa.
Perkembangan berikutnya benjolan kian membesar seperti telur ayam. Sebulan kemudian benjolan itu pun pecah dan Manto harus menjalani operasi pada Maret 2018. Benjolan itu pecah karena akar dari sel kanker menembus pembuluh darah yang terletak di leher. Manto pun harus menjalani kemoterapi sebanyak 6 kali. Pada Juli 2018 ia menjalani kemoterapi terakhir dan memulai konsumsi kefir lagi.
Menurut riset peneliti Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Jawa Barat, dr. Amaylia Oehadian Sp.PD-KHOM., kefir bersifat antikanker. Konsumsi 500—600 ml kefir per hari mampu menghambat pertumbuhan kanker. Itu membuktikan kefir dapat menurunkan aktivitas proliferasi sel setelah tumbuh kanker. Kefir berperan sebagai imunomodulator dan antitumor.
Sebagai imunomodulator, kefir meningkatkan sistem imun yang berperan dalam immune surveillance tumor sehingga tumor atau kanker tidak berkembang. Kanker getah bening salah satu penyakit ganas yang menyebabkan kematian.
Getah bening adalah sistem jaring-jaring pembuluh dan kelenjar getah bening. Sistem itu berfungsi mengeluarkan bakteri dan partikel asing lain dari jaringan, serta menjaga keseimbangan cairan dan protein dalam darah. (Tiffani Dias Anggraeni)

KEFIR UNTUK HEPATITIS

Kefir untuk Sakit Kuning

Sumber : Majalah Trubus Online
Filed in MajalahObat tradisional by  on 10/04/2019

Kefir pilihan pengobatan dari berbagai penyakit.
Pilihan lain pengobatan hepatitis, konsumsi kefir.
Kulit tubuh Saimo Pranoto tampak kuning. Pria 43 tahun itu sering merasakan nyeri perut. Ayah tiga anak itu juga sulit memejamkan mata saat malam hari.“Tubuh saya kurus sekali. Bola mata menguning, air kemih juga kuning. Sampai-sampai dokter bilang, saya bisa sembuh tinggal mukjizat saja,” kata Saimo. Pada Maret 2017 ia positif mengidap hepatitis atau penyakit kuning.

Saimo Pranoto bersama anak bungsunya. Kini keluarganya rutin mengonsumsi kefir untuk daya tahan tubuh.
Tubuh pasien hepatitis seperti Saimo Pranoto berwarna kuning karena terganggunya metabolisme bilirubin pada hati. Menurut dokter di Rumah Sakit Amanda Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dr. Raisa Janet, pemicu hepatitis adalah virus mumps, rubella, herpes, dan cytomegalovirus. “Penularan virus hepatitis dapat terjadi melalui kontak cairan tubuh. Di dalam tubuh inang baru, virus akan bereplikasi kemudian menyerang hingga merusak sel-sel hati,” kata Raisa. Serangan virus hepatitis akan mengganggu sistem metabolisme sel-sel hati.
Istirahat total
Selain itu konsumsi alkohol dan obat-obatan dalam jangka panjang juga memicu gengguan hati itu. Konsumsi paracetamol dengan dosis yang berlebihan, penggunaan obat antituberkulosis dapat berujung pada hepatitis. Dokter alumnus Universitas Tanjungpura, Pontianak itu mengatakan, gejala hepatitis antara lain warna kulit dan bagian putih mata menguning, demam, kehilangan nafsu makan, dan kurangnya konsentrasi.
Hepatitis yang terjadi kurang dari 6 bulan disebut hepatitis akut, jika lebih dari 6 bulan; hepatitis kronis. Raisa menyarankan, pasien yang terjangkit hepatitis harus istirahat total. Selain itu pasien harus menjaga kebersihan tubuh, lingkungan, serta makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh. Menjaga daya tahan tubuh adalah hal yang utama untuk terhindar dari serangan berbagai penyakit. Perbanyak asupan vitamin dan olahraga menjadi kunci untuk tetap bugar.
Saimo Pranoto memutuskan untuk mengonsumsi kefir atas saran rekannya. Pada Maret 2018, Saimo minum segelas larutan susu fermentasi itu atau 200 ml. Frekuensi konsumsi tiga kali sehari sebelum makan. Ia memperoleh kefir dari produsen di Lampung, Adhie Lam. Pedagang buah-buahan di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, itu mengombinasikan kefir dengan 2 potong tapai singkong dan 2 butir kuning telur ayam kampung.
Ia mengaduk rata campuran itu dan melahapnya sekaligus. Kadang-kadang ia juga menambahkan madu untuk memberi sedikit rasa manis. Berselang satu pekan, Saimo sangat merasakan peningkatan kualitas kesehatannya. Ia mampu tidur pulas. Nyeri perut yang seakan diiris juga hilang. Keruan saja Saimo senang bukan main. Itulah sebabnya, Saimo melanjutkan konsumsi kefir hingga delapan bulan. Dosis dan frekuensi konsumsi tetap.

Kuning telur menjadi sumber protein yang dapat dikombinasikan dengan susu kefir.
Keadaan Saimo terus membaik. Ia merasa kembali bugar. Keluhan-keluhan sebelumnya tak bermakna lagi. Untuk memastikan, Saimo kembali menuju rumah sakit untuk pemeriksaan laboratorium. Hasil pemeriksaan menunjukkan fungsi, hati Saimo telah kembali normal. Dokter yang bersangkutan pun menyatakan tidak ditemukan lagi tanda-tanda infeksi dari virus hepatitis.
Khasiat kefir

Dokter di Rumah Sakit Amanda Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dr. Raisa Janet.
Menurut Adhie Lam, kefir bermanfaat untuk mengatasi gangguan pencernaan. Selain itu kefir juga berkhasiat sebagai antivirus. Adapun kuning telur bermanfaat untuk sumber energi dan sumber omega 3. Saimo menambahkan tapai singkong yang berguna untuk mencegah anemia. Paduan ketiganya itu memabntu mengatasi gangguan hati yang diderita Saimo.
Penelitian Basant M. Morsy dan rekannya dari Beni-Suef University, Mesir menunjukkan hal yang serupa. Kefir memberikan manfaat terapi pada pasien yang terkena virus hepatitis C. Menurut penelitian yang melibatkan beberapa fakultas itu menunjukkan kefir mampu memperbaiki fungsi hati dan peningkatan profil lipid. Eksopolisakarida yang diduga berasal dari bakteri probiotik ditemukan dalam susu kefir.
Senyawa polisakarida itu dapat merangsang sistem kekebalan tubuh manusia sehingga lebih tahan dari serangan virus. Praktikus kefir di Kota Cimahi, Jawa Barat, Teddy Cahya mengatakan, khasiat kefir adalah sebagai pangan fungsional simbiosis. Kandungan nutrisi dalam susu kefir mudah diserap oleh tubuh. Kandungan protein di dalamnya juga membantu meningkatkan stamina dan pemulian kondisi tubuh. (Hanna Tri Puspa Borneo Hutagaol)

KEFIR UNTUK BATU GINJAL