Minggu, 25 Oktober 2020

KEFIR UNTUK HEPATITIS

Kefir untuk Sakit Kuning

Sumber : Majalah Trubus Online
Filed in MajalahObat tradisional by  on 10/04/2019

Kefir pilihan pengobatan dari berbagai penyakit.
Pilihan lain pengobatan hepatitis, konsumsi kefir.
Kulit tubuh Saimo Pranoto tampak kuning. Pria 43 tahun itu sering merasakan nyeri perut. Ayah tiga anak itu juga sulit memejamkan mata saat malam hari.“Tubuh saya kurus sekali. Bola mata menguning, air kemih juga kuning. Sampai-sampai dokter bilang, saya bisa sembuh tinggal mukjizat saja,” kata Saimo. Pada Maret 2017 ia positif mengidap hepatitis atau penyakit kuning.

Saimo Pranoto bersama anak bungsunya. Kini keluarganya rutin mengonsumsi kefir untuk daya tahan tubuh.
Tubuh pasien hepatitis seperti Saimo Pranoto berwarna kuning karena terganggunya metabolisme bilirubin pada hati. Menurut dokter di Rumah Sakit Amanda Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dr. Raisa Janet, pemicu hepatitis adalah virus mumps, rubella, herpes, dan cytomegalovirus. “Penularan virus hepatitis dapat terjadi melalui kontak cairan tubuh. Di dalam tubuh inang baru, virus akan bereplikasi kemudian menyerang hingga merusak sel-sel hati,” kata Raisa. Serangan virus hepatitis akan mengganggu sistem metabolisme sel-sel hati.
Istirahat total
Selain itu konsumsi alkohol dan obat-obatan dalam jangka panjang juga memicu gengguan hati itu. Konsumsi paracetamol dengan dosis yang berlebihan, penggunaan obat antituberkulosis dapat berujung pada hepatitis. Dokter alumnus Universitas Tanjungpura, Pontianak itu mengatakan, gejala hepatitis antara lain warna kulit dan bagian putih mata menguning, demam, kehilangan nafsu makan, dan kurangnya konsentrasi.
Hepatitis yang terjadi kurang dari 6 bulan disebut hepatitis akut, jika lebih dari 6 bulan; hepatitis kronis. Raisa menyarankan, pasien yang terjangkit hepatitis harus istirahat total. Selain itu pasien harus menjaga kebersihan tubuh, lingkungan, serta makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh. Menjaga daya tahan tubuh adalah hal yang utama untuk terhindar dari serangan berbagai penyakit. Perbanyak asupan vitamin dan olahraga menjadi kunci untuk tetap bugar.
Saimo Pranoto memutuskan untuk mengonsumsi kefir atas saran rekannya. Pada Maret 2018, Saimo minum segelas larutan susu fermentasi itu atau 200 ml. Frekuensi konsumsi tiga kali sehari sebelum makan. Ia memperoleh kefir dari produsen di Lampung, Adhie Lam. Pedagang buah-buahan di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, itu mengombinasikan kefir dengan 2 potong tapai singkong dan 2 butir kuning telur ayam kampung.
Ia mengaduk rata campuran itu dan melahapnya sekaligus. Kadang-kadang ia juga menambahkan madu untuk memberi sedikit rasa manis. Berselang satu pekan, Saimo sangat merasakan peningkatan kualitas kesehatannya. Ia mampu tidur pulas. Nyeri perut yang seakan diiris juga hilang. Keruan saja Saimo senang bukan main. Itulah sebabnya, Saimo melanjutkan konsumsi kefir hingga delapan bulan. Dosis dan frekuensi konsumsi tetap.

Kuning telur menjadi sumber protein yang dapat dikombinasikan dengan susu kefir.
Keadaan Saimo terus membaik. Ia merasa kembali bugar. Keluhan-keluhan sebelumnya tak bermakna lagi. Untuk memastikan, Saimo kembali menuju rumah sakit untuk pemeriksaan laboratorium. Hasil pemeriksaan menunjukkan fungsi, hati Saimo telah kembali normal. Dokter yang bersangkutan pun menyatakan tidak ditemukan lagi tanda-tanda infeksi dari virus hepatitis.
Khasiat kefir

Dokter di Rumah Sakit Amanda Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dr. Raisa Janet.
Menurut Adhie Lam, kefir bermanfaat untuk mengatasi gangguan pencernaan. Selain itu kefir juga berkhasiat sebagai antivirus. Adapun kuning telur bermanfaat untuk sumber energi dan sumber omega 3. Saimo menambahkan tapai singkong yang berguna untuk mencegah anemia. Paduan ketiganya itu memabntu mengatasi gangguan hati yang diderita Saimo.
Penelitian Basant M. Morsy dan rekannya dari Beni-Suef University, Mesir menunjukkan hal yang serupa. Kefir memberikan manfaat terapi pada pasien yang terkena virus hepatitis C. Menurut penelitian yang melibatkan beberapa fakultas itu menunjukkan kefir mampu memperbaiki fungsi hati dan peningkatan profil lipid. Eksopolisakarida yang diduga berasal dari bakteri probiotik ditemukan dalam susu kefir.
Senyawa polisakarida itu dapat merangsang sistem kekebalan tubuh manusia sehingga lebih tahan dari serangan virus. Praktikus kefir di Kota Cimahi, Jawa Barat, Teddy Cahya mengatakan, khasiat kefir adalah sebagai pangan fungsional simbiosis. Kandungan nutrisi dalam susu kefir mudah diserap oleh tubuh. Kandungan protein di dalamnya juga membantu meningkatkan stamina dan pemulian kondisi tubuh. (Hanna Tri Puspa Borneo Hutagaol)

KEFIR UNTUK TALASEMIA

Kefir Versus Talasemia

Sumber : Majalah Trubus Online
Filed in MajalahObat tradisional by  on 13/02/2019

Kefir hasil fermentasi susu membantu menaikkan kadar hemoglobin penderita talasemia.

Berhenti transfusi darah karena talasemia setelah rutin mengonsumsi kefir dan madu.
Jasmine—yang bersangkutan enggan disebut namanya—remaja yang lincah dan aktif berkegiatan di sekolahnya. Namun, pada 2017, remaja berusia 17 tahun itu mudah lelah. Bahkan, mengikuti upacara bendera pada Senin pagi pun tak sanggup. Ia pernah pingsan dan terkulai lemah saat upacara. Ayahnya segera memeriksakan Jasmine di sebuah rumah sakit di Lampung.

Kurma mampu menaikkan stamina tubuh.
Setelah memeriksa, dokter menyatakan Jasmine menderita talasemia atau penyakit kelainan darah turunan yang ditandai oleh adanya sel darah merah yang abnormal.Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) talasemia merupakan penyakit genetik dengan tingkat kejadian terbanyak di dunia. Kelainan darah itu ditandai dengan hilangnya salah satu rantai globin antara rantai alfa atau beta baik akibat tidak terbentuk atau berkurang jumlahnya.
Hemoglobin bertahan
Menurut dokter di Rumah Sakit Amanda, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dr. Raisa Janet Ariestha, talasemia adalah penyakit genetik atau bawaan. Gejala penyakit itu antara lain kulit pucat dalam waktu lama, mudah lelah, dan menurunnya daya tahan tubuh.Untuk mengatasi talasemia Jasmine rutin menjalani transfusi darah setiap 2—3 bulan sekali. Bila selesai tranfusi, hemobglobin (Hb) Jasmine akan naik dan bertahan untuk sementara di angka 9,3 g/dl. Jika dalam kondisi drop, Hb Jasmine anjlok hingga 7,3 g/dl, bahkan 6,4 g/dl.
Dokter Raisa Janet Ariestha menuturkan, nilai Hb normal berbeda untuk bayi, anak, dan dewasa. Secara umum Hb dikatakan normal antara 12—16 g/dl. Namun, karena gangguan pembentukan rantai globin pada penderita talasemia, maka terjadi penurunan Hb dari tingkatan yang ringan sampai dengan berat. Raisa mengatakan, transfusi darah menjadi upaya untuk mengembalikan kondisi tubuh bagi penderita talasemia.

dr. Raisa Janet Ariesta, dokter di Rumah Sakit Amanda, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Transfusi darah rutin bukan kegiatan yang menyenangkan bagi semua orang terutama Jasmine. Ia pun sering tak kuasa menahan tangis saat membayangkan keadaan dirinya sendiri. Keluarganya pun terus memberikan semangat untuk memotivasi Jasmine dalam menjalani penyembuhannya. Orang tua Jasmine berupaya mencari kesembuhan, termasuk menghubungi produsen kefir Adhie Lam.
Adhie Lam menyarankan Jasmine untuk rutin mengonsumsi kefir kolostrum. Jasmine berharap sembuh sehingga memenuhi saran itu. Pada Oktober 2018 ia mulai mengonsumsi 2 sendok makan kefir kolostrum dan 2 sendok makan madu trigona. Ia mencampur keduanya dan menambahkan air hangat secukupnya, mengaduk rata, dan meminumnya sebelum makan. Frekuensi konsumsi 3 kali dalam sehari.
Sejak mengonsumsi kefir, Jasmine menghentikan transfusi darah. Selain itu perempuan yang kini berusia 19 tahun itu juga minum madu, jus kurma, dan fermentasi buah madu. Buah madu yang dimaksudkan adalah berbagai buah-buahan yang diiris kecil. Irisan buah direndam dengan madu di dalam wadah tertutup seperti stoples. Konsumsi buah fermentasi setelah 1 bulan penyimpanan.
“Jus kurma madu selama ini sangat efektif untuk menaikkan stamina dan hemoglobin secara alami. Terbukti dari beberapa rekan yang pernah mengonsumsi ramuan serupa,” kata Adhie Lam. Jasmine disiplin mengonsumsi beragam ramuan itu. Satu bulan berlalu, Jasmine tetap merasa lemah dan kulit pucat. Namun, Adhie Lam menyarankan Jasmine untuk mengonsumsi kefir dan madu.

Adhie Lam, produsen kefir di Lampung.
Menurut Lam pada beberapa kasus, konsumen kefir mengalami proses detoksifikasi dengan gejala seakan kesehatan konsumen menurun. Oleh karena itu, Jasmine tetap mengonsumsi kefir dan madu. Dua bulan pun berlalu, orang tua Jasmine mengecek kadar hemoglobin putrinya. Hasil laboratorium menunjukkan hemoglobin Jasmine meningkat signifikan, 8,3g/dl.
Padahal, sejak mengonsumsi kefir, Jasmine tidak lagi transfusi darah. Itulah sebabnya Jasmine antusias mengonsumsi kefir dan madu. Pengecekan terakhir pada Desember 2018 menunjukkan kadar hemoglobin mencapai 8,3 g/dl. Hingga kini kondisi Jasmine terus membaik. Dokter juga mengizinkan Jasmine konsumsi kefir.
Deteksi dini
Jasmine berusaha untuk tetap bertahan dalam segala aktivitasnya. Selain mental, fisik seseorang juga dapat terganggu khususnya pada reproduksi remaja. Penelitian Hermien W. Moeryono dan rekan dari Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, talasemia dapat mengakibatkan terhambatnya pubertas pada remaja.
Keterlambatan pubertas karena endapan zat besi yang tinggi. Deteksi dini status pubertas pada anak penderita talasemia sangat disarankan. Talasemia seringkali menyebabkan gangguan tumbuh kembang. Menurut Hermien deteksi dilakukan pada anak perempuan yang menginjak usia 8 tahun sedangkan pada anak laki-laki ketika berumur 9 tahun.
Menurut Ketua Komunitas Kefir Indonesia (KKI), Andang Kasriadi, “Kefir kolostrum adalah kefir yang paling unggul. Konsentrasi proteinnya paling tinggi dibandingkan dengan yang lain.” Kefir mengandung protein dan asam amino esensial yang lengkap yang dibutuhkan tubuh. (Hanna Tri Puspa Borneo Hutagaol)

KEFIR AKHIRI DIABETES

Kefir Akhiri Diabetes

Sumber : Majalah Trubus Online
Filed in MajalahObat tradisional by  on 15/11/2019

Kefir kaya mikroflora dan gizi bisa meningkatkan kualitas insulin bagi penderita diabetes melitus.
Rutin mengonsumsi kefir mampu meredakan dampak diabetes.
Eulis Ratnasari masygul. Dokter menyarankan amputasi hingga setengah betis pada kaki kiri ibu 2 anak itu. Kondisi Eulis pada pertengahan Januari 2019 itu memang memprihatinkan. Bagian jempol hingga punggung kaki membusuk bernanah akibat luka yang tak kunjung kering. Ia membungkus luka dan memberi antibiotik. Warga Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten itu mengidap diabetes melitus. Pada Desember 2018 kadar gula darahnya 180—186 mg/dl.
Pada awal Januari 2019 muncul benjolan di ibu jari kaki kiri. Merasa terganggu, Eulis meminta bantuan temannya yang seorang perawat untuk membuang benjolan. Benjolan hilang malah muncul masalah baru. Luka karena operasi tak kunjung sembuh dan malah membusuk. Setelah melakukan pemeriksaan lanjut, kadar gula darah perempuan 44 tahun itu melonjak hingga 468 mg/dl.
Tipe dua
Kadar gula darah Eulis turun menjadi 230—250 mg/dl setelah menggunakan insulin selama 6 hari. Namun, luka masih tak kunjung kering. Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin. Sohor dengan julukan mother of disease atau ibu dari segala penyakit. Tingginya kadar gula dalam darah bisa memicu kerusakan jaringan dan organ.
Beberapa organ yang rusak akibat kadar gula darah tinggi antara lain mata, ginjal, saraf, dan sistem peredaran darah. Sekitar 95% penderita diabetes adalah diabetes tipe 2 yang terjadi ketika pankreas tidak mampu memproduksi insulin yang memadai. Namun, sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efisien untuk mengantarkan glukosa memasuki sel agar diubah menjadi energi. Dunia medis memandang diabetes tipe 2 tidak bisa disembuhkan.
Solusi yang kerap dilakukan hanya mengendalikan gula darah. Caranya diet sehat, olahraga, mengonsumsi obat, dan terapi insulin. Terapi insulin dilakukan ketika penggunaan obat dirasa kurang efektif. Menyembuhkan diabetes sesungguhnya mengembalikan fungsi pankreas dan menyediakan bahan baku memadai untuk memproduksi insulin. Upaya pemberian obat dan terapi insulin hanya mengontrol kadar gula darah.
Ibarat ban bocor, menggonsumsi obat dan terapi insulin hanya memompa ban hingga bisa digunakan sesaat. Tidak ada upaya menambal ban bocor. Oleh karena itu, upaya demikian berpotensi bocor makin parah. Penyebab diabetes bisa jadi akibat salah gizi. Gizi yang kurang adalah asam amino esensial. Insulin terdiri atas 21 gugus asam amino esensial dan 30 gugus asam amino non-esensial dan esensial bersyarat.
Atas dasar itulah maka upaya penyembuhan diabetes melitus bisa dengan cara memperbaiki sistem pencernaan, memperbaiki metabolisme, dan memperbaiki asupan gizi. Cara memperbaiki asupan gizi dengan mengonsumsi makanan sesuai angka kecukupan gizi ditambah kefir minimal 500 mililiter per hari.
Kefir

Eulis Ratnasari mengidap diabetes melitus dan batal amputasi setelah rutin mengonsumsi kefir.
Eulis menempuh jalan itu, menjaga pola makan plus konsumsi kefir, untuk mengendalikan kadar gula darah. Ia menolak saran dokter untuk menjalani amputasi. Eulis mengonsumsi kefir atas saran kolega. Perempuan 44 tahun itu juga akrab dengan kefir. Bahkan, kondisi ibu kandung Eulis yang mengidap diabetes juga membaik setelah mengonsumsi kefir. Eulis mengonsumsi 500 mili liter kefir prima super (mengandung 15% kolostrum) per hari. Setiap hari 3 kali sehari sebelum makan.
Selang 2 pekan mengonsumsi rutin kefir, luka di kaki Eulis mengering. “Padahal dugaan perawat baru akan kering 3 bulan,” katanya. Kadar gula darah pun berangsur normal di bawah 140 mg/dl setelah mengonsumsi kefir. Dua bulan setelah rutin mengonsumsi kefir, Eulis sudah bisa memakai sepatu dan mengendarai sepeda motor. Puncaknya pada hari raya sudah bisa mengendarai mobil mengantar keluarga antarkota. Amputasi batal dan Eulis makin bugar.
Satu gelas kefir mengandung sekitar 300 miliar mikroflora sengat membantu mengoptimalkan pencernaan. Zat gizi tinggi yang terkandung pada kefir pun mendukung metabolisme untuk meningkatkan kualitas insulin. Oleh karena itu, insulin bisa berproduksi semestinya, mengantarkan glukosa ke sel menjadi energi sebagai bahan bakar regenerasi sel. Meski demikian kefir bukan sebagai penurun gula darah.
Cara kerjanya meregulasi metabolisme menjadi paling sesuai dengan kebutuhan. Artinya tidak akan menyebabkan penderita diabetes menjadi hipoglikemik. Penyembuhan menggunakan kefir tidak melulu berpatokan pada kadar gula darah. Namun, pada parameter kesehatan lainnya, misal gejala sering buang air kecil, mudah haus, sulit berkeringat, lemas, dan luka sulit kering. Jika gejala itu tidak dirasa lagi bisa dikatakan kondisi tubuh membaik.
Adapun untuk mempercepat perbaikan sel rusak bisa dengan menambahkan 25 mililiter kefir kolostrum. Kefir kolostrum mengandung insulin 40 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan kefir optima (kefir dengan fermentasi normal bagian padat dan bening tak dipisahkan). Kolostrum juga mengandung growth factor yang sangat membantu regenerasi sel. Secara empiris banyak kasus pasien diebetes melitus yang sembuh setelah mengonsumsi kefir. Meski demikian butuh kajian lebih lanjut untuk menjelaskan duduk perkaranya. (Ir. Andang Kasriadi, ketua Komunitas Kefir Indonesia)

KEFIR UNTUK TUMOR PAYUDARA

Kefir Versus Tumor Payudara

Sumber : Majalah Trubus Online
Filed in MajalahObat tradisional by  on 14/06/2019

Fermentasi susu menjadi kefir yang kaya asam amino.

Paduan kefir dan madu mengelakkan Anisa dari operasi pengangkatan payudara akibat tumor.
Permintaan pakaian ketika bulan puasa cenderung meningkat. Anisa yang berprofesi sebagai penjahit juga melayani pesanan dari pelanggan cukup banyak. Perempuan yang kini berusia 45 tahun itu memilih makanan cepat saji—termasuk ketika berbuka dan makan sahur karena praktis. Anisa menghentikan kebiasaan itu pada Mei 2018 ketika tangannya meraba benjolan di payudara kiri membesar.

Anisa menjadi penyintas tumor.
Perempuan kelahiran September 1973 itu memeriksakan diri ke dokter spesialis patologi anatomi. Dokter pun menyarankan Anisa menjalani pengangkatan jaringan tubuh atau biopsi untuk pemeriksaan laboratorium. Berdasarkan hasil laboratorium, dokter menyatakan jaringan itu merupakan sel tumor ganas. Dokter menyarankan Anisa menjalani pengangkatan seluruh payudara kirinya.
Kefir dan madu
Tumor payudara merupakan pertumbuhan sel-sel pada kelenjar susu yang tidak normal. Sel-sel itu membelah diri dalam jumlah banyak sehingga tidak terkendali. Tumor ganas pada payudara dapat disebut dengan kanker. Menurut dr. Benyamin Intosius pola makan yang tidak teratur menjadi pencetus terjadinya kanker payudara.
Menurut dokter di Rumah Sakit Atmajaya, Jakarta Utara, itu makanan olahan juga banyak mengandung zat kimia tambahan seperti pengawet. Konsumsi penganan itu berdampak serius dalam jangka panjang. Anisa merasa belum siap, sehingga kembali ke rumah untuk menenangkan diri.
Mendengar rencana pengangkatan payudaranya, adiknya menyarankan untuk mengonsumsi kefir sebagai alternatif pengobatan. Anisa menurut saran adiknya dan menunda operasi pengangkatan payudara.
Adiknya menghubungi produsen kefir di Kota Bandarlampung, Adhie Lam. Ia kemudian memberikan ramuan yang terdiri atas kefir, madu bawang, dan madu trigona. Ketiga bahan itu terpisah di botol berbeda. Sejak November 2018, Anisa mengonsumsi masing-masing 2 sendok makan kefir, madu bawang, dan madu trigona. Frekuensi konsumsi 3 kali pada pagi, siang, dan sore setiap sebelum makan atau dalam keadaan perut kosong.
Madu bawang merupakan jus campuran umbi bawang putih, jahe merah, whey kefir, perasan lemon, dan madu. Adhie Lam menyimpan semua bahan yang berpadu itu dalam stoples tertutup selama 17 hari hingga siap konsumsi. Menurut Adhie Lam fermentasi selama belasan hari menghasilkan ramuan berkhasiat dan mengurangi aroma bawang putih. Kombinasi dengan madu trigona akan lebih kaya manfaat.
Ubah gaya hidup
Anisa juga meninggalkan kebiasaan lamanya seperti mengonsumsi makanan olahan cepat saji. Gaya hidupnya juga makin baik dengan rutin berolahraga. “Saya olahraga yang hemat saja, berjalan di tempat atau senam mengikuti gerakan dari youtube,” kata Anisa. Benyamin menyarankan agar tetap menjaga pola hidup sehat, khususnya menghindari makanan olahan atau melalui banyak tahapan pemrosesan yang membahayakan kesehatan.

Konsumsi makanan olahan secara berlebih dapat meningkatkan risiko kanker.
Selain itu Anisa juga berusaha untuk lebih santai menghadapi tuntutan pelanggannya untuk segera menyelesaikan jahitannya. Selama enam bulan, Anisa disiplin mengonsumsi ramuan kefir dan madu itu tanpa absen sekali pun. Ia juga menyetop konsumsi aneka makanan olahan dan berlemak tinggi. Harapan membaik itu singgah di benak Anisa ketika meraba payudara tidak menemukan benjolan.
Benyamin menuturkan, pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) sangat bermanfaat untuk mendeteksi tumor sejak dini. Namun, untuk memastikan dugaannya itu Anisa memeriksakan diri pada Maret 2019. Dokter yang menyarankan operasi itu kaget ternyata payudara kiri Anisa bebas tumor. Sel-sel ganas tidak terdeteksi lagi.
Kondisi terus membaik setelah Anisa mengonsumsi kefir bukan kebetulan. Banyak riset ilmiah yang membuktikan kefir manjur mengatasi kanker atau tumor. Chen dan rekan dari McGill University, Quebec, membuktikan kefir menghambat pertumbuhan tumor pada hewan uji dan terbukti menghambat pertumbuhan tumor pada sel kanker payudara. Hal itu menunjukkan kefir berpotensi sebagai pilihan lain dalam menghindari pertumbuhan tumor agar tidak semakin mengganas.
Menurut produsen kefir asal Kota Cimahi, Jawa Barat, Teddy Cahya, kefir mengandung asam amino esensial sehingga memungkinkan aliran nutrisi ke seluruh sistem tubuh lebih mudah. Alumnus Universitas Padjadjaran itu menuturkan, kefir dapat melindungi dan memperbaiki bagian dalam tubuh yang mengalami kerusakan. Bagaimana peran madu trigona dalam proses penyembuhan itu?
Menurut konsultan madu hutan liar di Bangka, Provinsi Bangka Belitung, Ahmad Jumat Suhada, madu trigona khususnya yang berwarna gelap sangat cocok untuk mengobati tumor. “Madu trigona mampu menyeimbangkan nutrisi dan energi,” kata Suhada. Akibatnya pasien tumor makin bugar seperti pengalaman Anisa. Madu trigona, kefir, dan madu bawang bahu-membahu mengatasi sel ganas. (Hanna Tri Puspa Borneo Hutagaol)

KEFIR UNTUK FLEK PARU

Kefir Akhiri Flek Paru

Sumber : Majalah Trubus Online
Filed in MajalahObat tradisional by  on 14/05/2018
Minuman kefir bisa dibuat dari berbagai bahan baku susu dan nonsusu.
Minuman kefir bisa dibuat dari berbagai bahan baku susu dan nonsusu.

Konsumsi kefir kolostrum membantu mengatasi flek paru-paru.
Darah mengucur deras dari mulut dan hidung Budi Yulianto. Pakaian putih yang semula bersih menjadi merah karena ternoda darah. “Sopir taksi pun enggan mengantar ke rumah sakit karena mengira korban kecelakaan,” kata Budi. Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan terdapat flek di paru-paru Budi. Ayah 2 anak itu menduga karena merokok pasif. Pasalnya, 4 rekan kerja Budi kerap merokok di ruangan berpendingin. “Hanya saya yang tidak merokok di ruangan kerja itu,” kata pria 44 tahun itu.
Kondisi itu dialami Budi sejak tahun 2004. Hingga 2015 Budi ketergantungan obat. Kondisinya memburuk jika obat yang diresepkan dokter habis. “Sampai tahun 2015 pun jika terlalu lelah bekerja kerap keluar darah segar berbarengan dengan batuk,” kata Budi. Hasil pemeriksaan lanjutan pada 2015 makin parah. Terdapat benjolan sebesar telur puyuh di paru-paru Budi. Namun, hasil laboratorium menunjukkan negatif tuberkolosis.
Kefir
Kefir kolostrum lebih kental dan berwarna lebih kuning.
Kefir kolostrum lebih kental dan berwarna lebih kuning.
Menurut dokter ahli penyakit dalam di Bandung, Jawa Barat, dr. Primal Sudjana.Sp PD-KPTI, istilah flek paru-paru di masyarakat identik dengan tuberkolosis. Tuberkolosis paru-paru merupakan infeksi akut maupun kronis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Namun, flek pada paru-paru bukan hanya indikasi tuberkolosis. Penyakit lain seperti bronkitis dan pneumonia juga ditandai dengan adanya flek pada paru-paru.
Merujuk pada kasus Budi sebagai perokok pasif, potensi terkena kanker paru-paru pun bukan mustahil. Penelitian Kofi Asomaning dari Department of Environmental Health, Environmental and Occupational Medicine and Epidemiology Program, Harvard School of Public Health, Boston, Amerika Serikat, menyebutkan semua individu yang terpapar asap rokok berpotensi lebih tinggi terhadap risiko kanker paru-paru. Risiko lebih tinggi pada perokok pasif berumur kurang dari 25 tahun.
Untuk mengatasi flek paru yang tak kunjung henti itu Budi mengonsumsi kefir. Itu saran rekannya pada 2016. Ia tertarik mencoba minuman khas pegunungan Kaukasus karena kaya faedah. Rekannya menyarankan agar ikut komunitas kefir di media sosial. Budi mengambil 2 sendok makan kefir kolostrum dan melarutkannya dalam segelas air hangat. Kefir kolostrum kental sehingga Budi melarutkan. Jika tak melarutkan dulu, ia sulit mengonsumsinya.
Budi Yulianto bugar pascakonsumsi kefir kolostrum.
Budi Yulianto bugar pascakonsumsi kefir kolostrum.
Ia mengaduk rata kefir itu dan meminumnya sekaligus. Frekuensi du akali sehari, pada pagi dan sore. Kolostrum sohor paling kaya nutrisi. Khasiat susu sapi perahan pertama 24 jam pascamelahirkan itu meningkat jika difermntasi menggunakan bibit kefir. Budi memperoleh kefir kolostrum dari rekan asal Lampung. “Saya memutuskan berhenti konsumsi obat dokter dan hanya konsumsi kefir secara rutin,” kata Budi.
“Pertama kali mengonsumi kefir rasanya menderita,” kata Budi mengenang. Tiga hari pertama konsumsi kefir gejala batuk masih tetap ada. Namun, darah yang kerap keluar dari hidung semula encer menjadi kental. Terasa juga demam aneh, siang demam dan sore hari sembuh. Hampir setiap hari Budi merasakan demam dan pusing. “Berjalan pun seperti orang mengambang,” katanya. Dua hari kemudian darah yang mengental berubah warna. “Warnannya menjadi seperti dahak kental,” paparnya.
Sebulan rutin konsumsi kefir, perubahan pun terjadi, darah dan dahak akhirnya hilang. Sayang, Budi tidak memeriksakan kondisinya lebih lanjut ke dokter. Pasalnya, pria yang hobi jalan-jalan itu sudah tidak merasakan lagi keluhan yang dialami selama beberapa tahun terakhir. “Dulu tidak bisa berdeham. Jika berdeham selalu diikuti batuk dan keluar darah. Kini saya sudah bisa berdeham dan merasa sehat,” katanya. Budi masih rutin mengonsumsi kefir kolostrum hingga sekarang.
Adaptasi
Produsen kefir di Kota Cimahi, Jawa Barat, Teddy Cahya Setyadi.
Produsen kefir di Kota Cimahi, Jawa Barat, Teddy Cahya Setyadi.
Menurut praktikus kefir di Kota Cimahi, Jawa Barat, Teddy Cahya Setyadi, kefir kolostrum adalah urutan teratas dari segi khasiat dibandingkan dengan kefir lainnya. Menurut Teddy kefir susu kambing yang sohor sebagai penyembuh penyakit paru-paru hanya alternatif kefir kolostrum karena lebih ekonomis. Artinya kefir kolostrum lebih baik dari segi khasiat. “Kefir susu sapi dan susu kambing bisa membantu pemulihan penyakit paru-paru sudah pasti kefir kolostrum pun bisa karena khasiat kolostrum lebih lengkap,” kata Teddy.
Alumnus Universitas Padjdjaran itu mengatakan, kefir pada dasarnya makanan sehat sehingga tidak langsung menyembuhkan penyakit. Kefir kolostrum berperan menyempurnakan pencernaan dan metabolisme. Tubuh bisa memperbaiki sendiri setelah metabolisme tubuh lancar. Menurut Teddy kefir kolostrum kaya lactalbumin. Lactalbumin bisa mengeliminasi sel kanker tanpa mengganggu sel sehat.
Teddy menuturkan gejala tidak enak badan yang dialami Budi beberapa hari pascakonsumsi merupakan adaptasi tubuh terhadap hal yang baru diterimanya. “Hal itu wajar apalagi jika konsumsi dalam jumlah besar,” katanya. Ragi yang terkandung dalam kefir menyebabkan suhu tubuh meningkat. Teddy menambahkan proses detoksifikasi berlangsung setiap saat pascakonsumsi kefir. “Orang yang rutin konsumsi kefir pun tetap mengalami proses detoksifikasi. Karena pangan yang mereka konsumsi tidak terseleksi dan polusi udara,” katanya. (Muhamad Fajar Ramadhan)

KEFIR ATASI DIABETES

Cara Kefir Atasi Diabetes

Sumber : Majalah Trubus Online
Filed in MajalahTopik by  on 05/07/2017
Penderita diabetes mellitus sebaiknya konsumsi 200 ml kefir per hari.
Penderita diabetes mellitus sebaiknya konsumsi 200 ml kefir per hari.
Duduk perkara kefir menurunkan kadar gula darah.
“Kefir suplemen antidiabetes,” kata Dr. Judiono, MPS. Menurut peneliti kefir dari Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Bandung, Jawa Barat, itu kefir berbeda dengan obat karena berperan sebagai nutrisi. Mengonsumsi kefir sebagai terapi pengobatan diabetes lebih aman lantaran tidak menimbulkan residu dalam tubuh. Meski begitu Judiono mengatakan pasien mesti yakin ketika mengonsumsi minuman probiotik itu.
Potensi kefir sebagai antidiabetes memang terbukti empiris dan ilmiah. Bukti empiris antara lain pada kasus Marsma (Purn) Djauhari yang terdiagnosis diabetes mellitus. Kadar gula darah Djauhari 200 mg/dl. Meski demikian ia tidak berobat ke dokter. Namun, ia rutin berolahraga seperti lari dan golf untuk menjaga kesehatan. Pada 2000 ia pulang kampung ke Semarang, Jawa Tengah.
Konsumsi kefir
Ketika kembali ke kampung itu Djauhari mendapati adik ipar yang sering opname di rumah sakit kelihatan bugar. Setelah mengobrol, Djauhari mengetahui sang adik ipar rutin mengonsumsi kefir. Lalu pria yang pada 2017 berusia 81 tahun itu membeli 5 botol kefir. Ia mengonsumsi 200 ml kefir setiap menjelang tidur, ketika terbangun pada tengah malam, dan setelah bangun tidur.
Selang 3 pekan kadar gula darah Djauhari menurun menjadi 120 mg/dl. Ia pun senang dan menganjurkan teman yang terdiagnosis diabetes meminum kefir. “Beberapa teman juga menurun kadar gulanya setelah mengonsumsi kefir,” kata mantan penerbang pesawat tempur itu. Menurut Djauhari kefir minuman sangat istimewa. Bagaimana mekanisme kefir menurunkan gula darah?
Hasil riset Judiono menunjukkan, cara kefir mengatasi diabetes antara lain meningkatkan antioksidan, menurunkan sitokin proinflamasi, dan penurunan radikal bebas dan stres oksidatif (Lihat ilustrasi Kefir Atasi Diabetes). Penelitian itu mengungkapkan pemberian kefir menurunkan gula darah pasien diabetes di beberapa rumah sakit di Bandung dan Cimahi, keduanya di Jawa Barat (baca: Uji Klinis Kefir Stop Diabetes hal 8—13).
Penderita mag
Dr. Judiono, MPS., meriset kefir untuk penderita diabetes mellitus.
Dr. Judiono, MPS., meriset kefir untuk penderita diabetes mellitus.
Uji ilmiah itu berlangsung 30 hari dan peneliti mengukur HbA1c, gula puasa, gula setelah makan, peptida C, dan insulin setiap kelompok. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan HbA1c dan gula puasa dan peningkatan peptida C. Penurunan terbesar HbA1c pada kelompok I yaitu 0,13 pg/ml dari semula 6,56 pg/ml menjadi 6,43 pg/ml.
Peptida C pada kelompok I juga meningkat 0,68 pg/ml. Sementara kadar gula puasa anjlok dari 188,94 mg/dL menjadi 154,89 mg/dL atau terjadi penurunan 34,06 mg/dl pada kelompok II. Dalam Functional Foods in Health and Disease Judionomenyatakan kefir menormalkan hiperglikemia melalui penurunan stres oksidatif. Peptida dan asam amino dalam kefir juga terbukti meregenerasi sel pankreas yang rusak karena hiperglikemia.
Peptida memberikan protein dan nilai ketercenaan yang mempertahankan dan memperbarui sel. Dampaknya fisiologi dan sekresi insulin berangsur normal sehingga kadar gula darah terkontrol. Judiono menyarankan pasien diabetes mengonsumsi 200 ml kefir per hari. Waktu pemberian menjelang tidur atau setelah bangun tidur. Meski bercita rasa masam kefir aman bagi penderita mag.
Menurut Judiono pemanfaatan kefir bagus untuk penderita berkadar gula darah kurang dari 200 mg/dl atau kadar HbA1c kurang dari 7. “Untuk pasien berkadar gula lebih dari 200 mg/dl atau lebih dari 7 sebaiknya kombinasikan kefir dengan pengobatan standar,” kata doktor Ilmu Kedokteran, Program Pascasarjana, Universitas, Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, itu. (Riefza Vebriansyah/Peliput: Muhamad Fajar Ramadhan dan Muhammad Awaluddin)

KEFIR UNTUK DIABETES

Uji Klinis: Kefir Stop Diabetes

Sumber : Majalah Trubus Online
Filed in Majalah, Topik by  on 05/07/2017
Kefir belum disaring atau utuh (sebelah kiri) dan kefir bening atau whey (kanan).
Kefir belum disaring atau utuh (sebelah kiri) dan kefir bening atau whey (kanan).
Uji klinis yang melibatkan 108 penderita diabetes mellitus tanpa komplikasi membuktikan, kefir manjur mengatasi penyakit kencing manis. Uji praklinis dan bukti empiris juga mendukung temuan itu.
Dwi Kartini menghentikan langkah. Ia baru menyelesaikan tugas mengajar di sebuah sekolah dasar di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Saat berjalan menuju ruang guru, mendadak tubuhnya lemas sehingga ia terpaksa berhenti sebelum kembali melangkah. Perempuan berusia 53 tahun itu mengira ia hanya kelelahan dan memerlukan istirahat. Namun, pada sore hari setelah pulang dan beristirahat sejenak, tubuhnya masih terasa tidak bertenaga.
Setelah mendengar cerita itu, suami Dwi lantas mengajak untuk memeriksakan ke dokter. Terungkap bahwa kadar gula darah ibu 2 anak itu melambung hingga 270 mg/dl. Batas normal kadar gula darah berada di 130—180 mg/dl. Lebih dari itu seseorang dinyatakan mengidap diabetes mellitus. Pemeriksaan itu juga mengungkap bahwa tekanan darah Dwi mencapai 170 mmHg, melampaui kisaran normal 110—130 mmHg.
Karena kefir
Dokter merekomendasikan rawat inap untuk menstabilkan kondisi Dwi. Dwi lantas menjalani perawatan inap di rumah sakit di Kota Semarang, Jawa Tengah. Ia pulang setelah 3 hari menjalani opname. Ketika meninggalkan rumah sakit, dokter memberikan obat-obatan yang mesti Dwi konsumsi untuk menjaga kesehatan. Meski disiplin mengonsumsi obat, Dwi tidak merasakan perbaikan. Seorang rekan lantas menyarankan Dwi mengonsumsi kefir bening.
Kefir mujarab mengatasi diabetes mellitus.
Kefir mujarab mengatasi diabetes mellitus.
Setiap hari, ia tiga kali mengonsumsi kefir bening pada pagi, sore, dan malam sebelum tidur masing-masing 200 ml. Dalam sehari ia menghabiskan 600 ml. Dalam produksi kefir, fermentasi selama 48 jam menghasilkan larutan terdiri atas dua bagian, yakni cairan putih kental atau curd dan cairan bening alias whey (baca: Tiga Lapisan Kaya Faedah halaman 22—23). Dwi mengonsumsi cairan bening itu yang lazim diperdagangkan oleh para produsen.
Tidak sampai seminggu, nafsu makannya kembali normal. Ia pun merasakan tubuhnya lebih bertenaga dan tidak sering pusing atau merasa lelah. Saat memeriksakan diri di klinik, pengukuran kadar gula darah sewaktu menunjukkan angka 120 mg/dl, tergolong normal. Dwi bungah karena kadar gula darahnya kembali terkontrol setelah rutin konsumsi kefir. Kondisi gula darah Dwi yang terkontrol persis pengalaman Marsekal Pertama TNI Purnawirawan Djauhari.
Mantan Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, itu juga menjadi diabetesi—pengidap diabetes. Kadar gula darah mencapai 270 mg/dl. Kondisi itu terungkap ketika ia masih berpangkat kolonel berusia 45 tahun pada 1980. Maklum, sebagai penerbang aktif, Djauhari rutin menjalani pengecekan kesehatan. “Dokter menghubungi dan memberitahu bahwa kadar gula darah saya tinggi,” ungkapnya.
Marsma TNI (Purn) Djauhari pulih diabetes mellitus setelah rutin konsumsi kefir bening.
Marsma TNI (Purn) Djauhari pulih diabetes mellitus setelah rutin konsumsi kefir bening.
Kencing manis menyambangi Djauhari lantaran faktor keturunan. Kakeknya juga mengidap diabetes mellitus. Padahal, sebagai personel militer, mantan pilot pesawat tempur MiG-17 semasa Operasi Dwikora itu berolahraga setiap hari. Apalagi ia juga rutin menerbangkan pesawat komersial salah satu maskapai pelat merah yang menyambangi lapangan-lapangan terbang perintis di pelosok Nusantara.
Uji klinis
Diagnosis diabetes membuat Djauhari berupaya menjaga asupan. Sayang, hal itu sulit dilakukan lantaran ia kerap harus bermalam di luar kota setelah menerbangkan pesawat. Akibatnya Djauhari hanya bisa mengandalkan obat-obatan medis. Celakanya, konsumsi jangka panjang obat penurun gula justru membuat Djauhari terkena katarak. Pandangan keruh dan berkabut membuat ia terpaksa mengakhiri karier penerbangan dan meniti jalur perwira kantoran.
Untungnya pemikiran taktis dan brilian membuatnya meraih pangkat marsekal pertama—jenderal bintang 1 TNI AU—pada 1986. Namun, sejak 1980 ayah 5 anak itu harus hidup dalam bayang-bayang obat penurun gula darah. Kondisi mantan instruktur penerbangan Sekolah Penerbangan Adisutjipto, Yogyakarta, itu kian menurun setelah pada 1998 tulang pinggangnya retak akibat terjatuh.
Dr. Judiono, M.Kes., menguji kefir secara klinis kepada 108 penderita diabetes di Kota Cimahi dan Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Dr. Judiono, M.Kes., menguji kefir secara klinis kepada 108 penderita diabetes di Kota Cimahi dan Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Jalannya menjadi tertatih dan tidak bisa lagi berolahraga apa pun, termasuk bowling yang menjadi kegemarannya. Pada 1999 ia menyambangi kerabat di kota kelahirannya, Semarang. Ia melihat kakak ipar yang usianya 5 tahun lebih tua darinya justru tampak bugar dan sehat. Sang kakak ipar memberi Djauhari kefir untuk konsumsi setiap pagi. Ketika kembali ke kediamannya di Jatiwaringin, Kota Bekasi, Jawa Barat, Djauhari memboyong beberapa botol kefir bening itu.
Antara 3—7 hari konsumsi, kadar gula darah yang biasanya ajek 200 mg/dl turun menjadi 110 mg/dl. Kakek 4 cucu itu hanya mengonsumsi segelas kefir pada pagi hari setelah bangun dari tidur sebelum makan pagi. “Saya tidak tahu kalau untuk pengobatan harusnya minum 3 kali sehari,” ujar alumnus terbaik pendidikan pilot tempur di Republik Ceko pada 1958 itu. Konsumsi seminim itu mengakhiri diabetes selama 19 tahun hanya dalam sepekan.
Selain pria yang kini berusia 82 tahun lalu itu dan Dwi Kartini, penderita diabetes mellitus lain juga merasakan khasiat kefir. Sekadar menyebut beberapa ada Rosita yang berkadar gula darah 400 mg/dl, M Siddiqi (280 mg/dl), dan Beni (220 mg/dl). Mereka sama, yakni diabetesi atau mengidap diabetes mellitus, mengonsumsi kefir, dan kondisinya terus membaik hingga kini berkadar gula darah. Perbaikan kondisi mereka dari diabetes mellitus bukan kebetulan semata.
Dr. Dra. Sunarti, M.Kes., meriset kombinasi kefir dan serat pangan.
Dr. Dra. Sunarti, M.Kes., meriset kombinasi kefir dan serat pangan.
Uji klinis memang membuktikan bahwa kefir mujarab mengatasi penyakit itu. Yang membuktikan khasiat kefir dalam uji klinis itu adalah Dr. Judiono, MPS. Periset di Politeknik Kesehatan Bandung itu melibatkan 108 penderita positif diabetes tanpa komplikasi di Bandung dan Cimahi, keduanya Provinsi Jawa Barat, pada 2013.
Ia lantas membagi mereka menjadi 3 grup berdasarkan kondisi dan perlakuan. Grup 1 berupa pasien dengan kadar HbA1c kurang dari 7 dan mengonsumsi 200 ml kefir bening per hari, grup 2 (HbA1c lebih dari 7, mengonsumsi 200 ml kefir bening per hari), dan grup 3 tidak mengonsumsi kefir. Menurut Judiono HbA1c adalah bagian darah yang berikatan dengan glukosa. Semakin tinggi persentase HbA1c, semakin tinggi kadar gula darah.
HbA1c merupakan indikator yang lebih valid ketimbang gula darah lantaran menggambarkan kadar gula dalam darah selama minimal 2 bulan terakhir. Sementara itu, pengukuran gula darah kadang bias lantaran tergantung berapa lama konsumsi terakhir makanan atau minuman sebelum pengukuran. Itulah sebabnya pengukuran kadar gula darah tidak bisa menjadi satu-satunya parameter untuk menentukan diabetes mellitus.
Kombinasi serat
Kefir bening (whey) bagian bawah kefir setelah terpisah.
Kefir bening (whey) bagian bawah kefir setelah terpisah.
Judiono dan tim memantau subjek uji selama 30 hari. Setelah 30 hari, grup 1 dan 2 yang mengonsumsi kefir menunjukkan perbaikan mencolok. Kadar gula darah turun di bawah 200 mg/dl dan HbA1c kurang dari 8% (lihat tabel Uji Klinis). Kondisi itu tidak terjadi pada grup 3, yang tidak mengonsumsi kefir. Judiono menyatakan bahwa kandungan kefir yang paling bermanfaat antara lain peptida bioaktif dan asam amino.
Peptida itu meningkatkan penyerapan protein yang berguna dalam perbaikan dan penggantian sel rusak. Kefir juga meningkatkan produksi asam amino esensial, di antaranya glutamin atau arginin. Kandungan eksopolisakarida (EPS) bioaktif dalam kefir mampu menetralisir radikal bebas dan mencegah serta menghentikan proses glukotoksitisitas dan lipotoksitisitas—keduanya menjadi pemicu hiperglikemia (baca Cara Kefir Atasi Diabetes halaman 14—15).
Eksopolisakarida itu mengaktifkan hormon glukagon dan enzim adenilat siklase melalui daur adenosin monofosfat. Perbaikan daur adenosin monofosfat meningkatkan produksi insulin oleh sel betapankreas. Sebelum menguji klinis, Judiono juga pernah menguji praklinis terhadap tikus wistar pada 2010. Judiono tertarik meriset kefir sejak mengenal Drs. Imam Muhidin Setionegoro, B.A., produsen kefir di Pudakpayung, Kota Semarang, pada 2009.
Beras hitam kaya antosianin yang memperbaiki sel betapankreas.
Beras hitam kaya antosianin yang memperbaiki sel betapankreas.
Saat itu Judiono tengah menjalani pendidikan doktor di Jurusan Ilmu Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang. Ayah 4 anak itu meriset kefir secara praklinis dengan hewan uji tikus yang mengidap gula darah tinggi dengan menyuntikkan zat strepzotosin (STZ). STZ merusak sel beta pankreas sehingga produksi insulin terganggu dan tikus menderita hiperglikemia atau kadar gula darah berlebih.
Hiperglikemia menyebabkan terbentuknya oksidan yang selanjutnya memperburuk kerusakan sel pankreas. Judiono membagi 48 tikus menjadi 4 kelompok. Keempatnya adalah kontrol negatif (tanpa perlakuan apa pun), kontrol positif (disuntik STZ dan dibiarkan tanpa pengobatan), kelompok insulin (disuntik STZ lalu disuntik 0,76 UI insulin per hari), dan kelompok kefir (disuntik STZ lalu mengnsusi 3,6 ml kefir bening per hari).
Uji praklinis itu membuktikan bahwa kadar gula darah tikus di kelompok kefir lebih rendah daripada kelompok insulin (lihat tabel Uji Praklinis). Uji terhadap tikus penderita diabetes mellitus itu memberikan gambaran kemampuan kefir meregenerasi kerusakan sel betapankreas. Riset ilmiah itu juga membuktikan kefir manjur mencegah terbentuknya radikal bebas akibat hiperglikemia atau kadar gula darah berlebih.
Kombinasi herbal
Ekstrak biji avokad ditambah kefir efektif mengatasi diabetes.
Ekstrak biji avokad ditambah kefir efektif mengatasi diabetes.
Menurut periset pangan dan serat di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Dr. Dra. Sunarti, M.Kes., diabetes terjadi lantaran glukosa dalam darah tidak dapat dimanfaatkan oleh sel tubuh. Artinya, “Sel tubuh kelaparan padahal makanannya tersedia,” kata Sunarti. Tanpa nutrisi cukup, lama-kelamaan jaringan tubuh yang lain pun bakal rusak. Itu sebabnya penyakit lain seperti jantung koroner, gangguan penglihatan, atau vitalitas acap mengikuti diabetes.
Sunarti juga meriset kefir secara invitro terhadap tikus wistar. Namun, ia menggabungkan kefir susu kambing dengan kefir susu kedelai. Hasilnya tikus yang mengonsumsi kefir susu kambing mempunyai angka kolesterol total lebih tinggi lantaran memiliki high density lipoprotein (HDL, kolesterol baik) lebih banyak. Kadar HDL darah tikus diabetes yang mengonsumsi kefir susu kambing hampir 2 kali lipat tikus normal yang tidak diabetes dan tidak mengonsumsi kefir.
Dalam riset lain, ia menggabungkan kefir susu kambing dengan ekstrak beras hitam. “Beras hitam mengandung antosianin yang merupakan antioksidan kuat,” kata Sunarti. Fermentasi oleh grain kefir meningkatkan aktivitas antosianin dan ketercernaannya oleh tubuh. Tikus uji yang mengonsumsi kefir susu kambing dan ekstrak beras hitam berkadar gula darah, trigliserida, dan kolesterol jahat (low density lipoprotein, LDL) lebih rendah tapi mempunyai HDL darah lebih tinggi.
Sumber: Riskesdas 2013 (Populasi 1.027.763 sampel)
Sumber: Riskesdas 2013 (Populasi 1.027.763 sampel)
Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada itu menyatakan bahwa kefir terbukti efektif untuk menanggulangi diabetes. Meski demikian kefir sulit populer lantaran rasanya mudah berubah, tidak seperti yoghurt yang tahan simpan berbulan-bulan dalam lemari pendingin tanpa mengalami perubahan rasa. “Kefir disimpan seminggu saja berubah rasanya meskipun disimpan dalam pendingin,” tutur Sunarti.
Yoghurt stabil dalam penyimpanan sehingga cocok untuk produksi massal.Kefir justru tak tahan lama.
Yoghurt stabil dalam penyimpanan sehingga cocok untuk produksi massal.Kefir justru tak tahan lama.
Itu sebabnya kefir lebih banyak diproduksi skala rumahan lantaran perputarannya lebih cepat ketimbang industri besar. Untuk menjaga khasiatnya, pastikan membeli kefir dari produsen yang mempunyai standar produksi baik. Bagi penderita diabetes, Sunarti menganjurkan, “Perbanyak konsumsi serat.” Kefir terbukti meningkatkan ketercernaan serat pangan dan mempercepat kesembuhan diabetesi.
Kefir air
Bukti ilmiah itu menjadi harapan besar bagi para penderita diabetesi. Harap mafhum, penderita diabetes mellitus cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan mencatat bahwa penderita diabetesi pada 2007 mencapai 1,1% penduduk Indonesia Jumlah itu meningkat menjadi 2,1% penduduk pada 2013. Mereka tersebar di semua provinsi di tanahair. (baca infografis: Penderita Diabetes di Indonesia halaman 11).
Menurut produsen kefir di Kota Cimahi, Jawa Barat, Teddy Cahya Setyadi, pasien diabetes mellitus yang mengonsumsi kefir kadang-kadang meningkat kadar gula darahnya untuk beberapa saat. Jangan khawatir karena itu bagian dari proses penyembuhan. Namun, kualitas kesehatannya kian meningkat. Indikasinya tidak mudah lelah, tidak pusing, atau tanpa haus berlebih sebagaimana penderita diabetes.
Produsen kefir harus memenuhi standar higienitas proses produksi.
Produsen kefir harus memenuhi standar higienitas proses produksi.
Itulah sebabnya jika menghadapi gejala semacam itu, jangan selalu berpatokan terhadap angka gula darah. Kefir membantu penurunan gula darah secara bertahap. Adapun jika reaksi penurunan ingin lebih cepat, penderita bisa memadukan dengan herbal lain seperti ekstrak kulit manggis, ekstrak daun sirsak, atau ekstrak biji avokad. Jika diabetesi tidak bisa mengonsumsi susu ternak, alternatifnya susu nabati berbahan kacang merah fermentasi.
Jika menggunakan susu nabati jangan hanya menggunakan whey atau kefir bening, melainkan semua susu hasil fermentasi. Kefir air juga bisa menjadi pilihan lain untuk pengidap diabetesi. Cara membuatnya pun mudah (baca: Air Menjadi Kefir halaman 16—17). Khasiat kefir air mengatasi diabetes sesuai dengan riset Muneer Alsayadi. Periset di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Ibb, Yaman, itu membuat kefir air berbasis larutan gula 6,5% plus 5 gram irisan apel per liter air.
Alsayadi memberikan kefir itu kepada tikus yang menderita diabetes lantaran terinduksi strepzotosin. Dosisnya bervariasi 10—30% dalam air minum. Setelah 35 hari, tikus diabetes yang mengonsumsi kefir mempunyai kadar gula darah dan total lipid rendah sementara kadar HDL tinggi. Penurunan kadar gula darah pada tikus yang menderita diabetes mulai tampak sepekan sejak pemberian kefir air. Kelompok yang memperoleh kefir air mengalami penurunan gula darah 12—25%.
Olahraga rutin dan teratur mencegah serangan diabetes mellitus
Olahraga rutin dan teratur mencegah serangan diabetes mellitus
Di akhir penelitian, kadar gula darah tikus uji yang memperoleh kefir berkurang 63—69% dibandingkan dengan kelompok kontrol positif. Hal itu menarik lantaran pembuatan kefir air mudah dan murah serta bisa dilakukan di rumah. Untuk memperkuat khasiat kefir air, Teddy menambahkan irisan buah seperti stroberi, lemon, mangga, atau blueberi. Bahkan, lemon, kismis, dan kurma bisa disertakan ketika fermentasi.
Kaya nutrisi
Menurut produsen di Bandung, Kemal Faisal Ferik, kefir solusi berbagai macam penyakit—termasuk diabetes mellitus. Sebab, kefir mengandung 60 mikrob yang bermanfaat untuk membantu meregenari sel. “Pada umur di atas 30 tahun setidaknya akan mengalami difsungsi sel 1% setiap tahun. Karena itu dibutuhkan suplemen untuk meregenerasi sel pada tubuh. Kefir solusi untuk disfungsi sel itu,” kata Kemal.
Selain itu kefir juga mengandung asam amino esensial berupa laktoferin yang tinggi. Pascafermentasi asam amino terbagi menjadi kasein dan laktoferin. Kasein pada curd dan laktoferin pada whey. Laktoferin bermanfaat mudah diserap tubuh dan membantu penyembuhan. Beberapa khasiat laktoferin adalah penawar racun atau detoksifikasi. Adapun curd berperan meningkatkan stamina karena berkalori lebih tinggi.
Karbohidrat sederhana cepat menaikkan gula darah dan memicu diabetes.
Karbohidrat sederhana cepat menaikkan gula darah dan memicu diabetes.
Dokter penganjur pengobatan timur di Jakarta, dr. Willie Japaries, MARS., menyatakan bahwa kesembuhan tidak melulu datang dari pengobatan. “Jika bukan obat tapi bisa menyembuhkan dan berupa makanan, berarti nutrisi dalam makanan itu mudah terserap tubuh,” kata Willie. Dengan beragam senyawa aktif dan cita rasa lezat, mengontrol gula darah dengan konsumsi kefir amat menyenangkan. (Argohartono Arie Raharjo/Peliput: Desi Sayyidati Rahimah, Muhammad Awaluddin, dan Muhamad Fajar Ramadhan)

KEFIR UNTUK BATU GINJAL